Palu,9ntarasulteng.com) - Bulog mulai menyalurkan beras bagi rakyat miskin atau raskin untuk alokasi September-Oktober 2015 di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
"Baru satu kabupaten itu menyalurkan raskin kepada rumah tangga sasaran (RTS)," kata Kepala Bidang Pelayanan Publik dan Ketua Pendistribusian Raskin Sulteng Abdul Gani di Palu, Jumat.
Ia mengatakan, setelah Sigi, menyusul Kabupaten Donggala dan Kota Palu yang juga sudah siap untuk mendistribusikan pangan bersubsidi tersebut.
Bulog Sulteng, kata Abdul Gani mempercepat penyaluran guna memenuhi kebutuhan masyarakat karena dalam bulan ini juga ada dua kegiatan besar yang berlangsung di provinsi ini.
Kedua kegiatan besar itu adalah pelaksanaan Sail Tomini dan Hari Raya Idul Adha.
Dia juga mengatakan percepatan pendistribusian raskin untuk mengantisipasi kenaikan harga kebutuhan pokok tersebut di pasaran.
Ia mengaku harga beras di tingkat petani maupun pengecer beberapa hari ini rata-rata bergerak naik.
Paling tidak, katanya, dengan adanya penyaluran raskin, RTS tidak perlu lagi membeli beras di pasar yang harganya sudah naik.
"Kita berharap ketika raskin di salurkan kepada masyarakat, gejolak harga beras bisa dapat ditekan," kata Abdul Gani.
Ny Fatimah, seorang RTS di Desa Jonoge, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi mengatakan gembira mendapatkan jatah raskin.
"Saya terima jatah raskin September-Oktober 2015 sebanyak 30kg dengan harga tetap Rp1.600/kg," katanya.
Pagu raskin di Sulteng yang dialokasikan pemerintah pusat pada 2015 ini sebanyak 36.000 ton.
Beras sebanyak itu diperuntukan bagi RTS yang tersebar di 13 kabupaten dan kota di Provinsi Sulteng. (BK03)
"Baru satu kabupaten itu menyalurkan raskin kepada rumah tangga sasaran (RTS)," kata Kepala Bidang Pelayanan Publik dan Ketua Pendistribusian Raskin Sulteng Abdul Gani di Palu, Jumat.
Ia mengatakan, setelah Sigi, menyusul Kabupaten Donggala dan Kota Palu yang juga sudah siap untuk mendistribusikan pangan bersubsidi tersebut.
Bulog Sulteng, kata Abdul Gani mempercepat penyaluran guna memenuhi kebutuhan masyarakat karena dalam bulan ini juga ada dua kegiatan besar yang berlangsung di provinsi ini.
Kedua kegiatan besar itu adalah pelaksanaan Sail Tomini dan Hari Raya Idul Adha.
Dia juga mengatakan percepatan pendistribusian raskin untuk mengantisipasi kenaikan harga kebutuhan pokok tersebut di pasaran.
Ia mengaku harga beras di tingkat petani maupun pengecer beberapa hari ini rata-rata bergerak naik.
Paling tidak, katanya, dengan adanya penyaluran raskin, RTS tidak perlu lagi membeli beras di pasar yang harganya sudah naik.
"Kita berharap ketika raskin di salurkan kepada masyarakat, gejolak harga beras bisa dapat ditekan," kata Abdul Gani.
Ny Fatimah, seorang RTS di Desa Jonoge, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi mengatakan gembira mendapatkan jatah raskin.
"Saya terima jatah raskin September-Oktober 2015 sebanyak 30kg dengan harga tetap Rp1.600/kg," katanya.
Pagu raskin di Sulteng yang dialokasikan pemerintah pusat pada 2015 ini sebanyak 36.000 ton.
Beras sebanyak itu diperuntukan bagi RTS yang tersebar di 13 kabupaten dan kota di Provinsi Sulteng. (BK03)