Palu (ANTARA) -
Sebanyak 23 pasien COVID-19 di Kota Palu, Sulawesi Tengah, menjalani perawatan di Gedung Asrama Haji Transit Palu karena tempat tidur pasien di Rumah Sakit Anutapura sudah penuh.
 
"Iya, ada 23 pasien menjalani perawatan di Asrama Haji sebagai bagian dari Rumah Sakit Anutapura Palu," kata Kepala RS Anutapura Palu drg Herry Mulyadi yang dihubungi di Palu, Rabu.

Baca juga: RS Madani Palu merawat pasien COVID-19 di tenda darurat
 
Ia menjelaskan sejumlah kamar di Asrama Haji Transit Palu untuk sementara difungsikan sebagai ruang isolasi pasien COVID-19 karena kapasitas rumah sakit tidak lagi memungkinkan untuk penambahan tempat tidur pasien, sehingga alternatif Pemkot Palu meminjam gedung tersebut untuk ruang pemulihan mereka yang terpapar virus corona.
 
Sebagaimana kerja sama dibangun Pemkot Palu dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulteng, dalam rangka peminjaman gedung Asrama Haji dan telah mendapat persetujuan.
 
Guna mendukung perawatan pasien corona, otoritas RS Anutapura juga telah menyediakan kurang lebih 30 orang dokter dan perawat.
 
"Saat ini kurang lebih 101 pasien COVID-19 menjalani perawatan di RS Anutapura," ucapnya.

Baca juga: Kasus COVID-19 Sulteng tembus 4.000 orang, tertinggi di Banggai
 
Herry memaparkan Asrama Haji sebagai bagian dari RS Anutapura hanya merawat pasien dengan gejala sedang, sedangkan pasien gejala berat yang membutuhkan perawatan intens tetap dirawat di ruang sentral COVID-19.
 
Pemkot mengambil langkah demikian, sebagai langkah alternatif untuk menyiasati lonjakan penggunaan tempat tidur oleh pasien COVID.
 
"Tidak ada pilihan lain saat ini selain menggunakan gedung perawatan tambahan untuk melayani warga yang terinfeksi virus Corona," ujar Herry.

Baca juga: Pemkot Palu pastikan stok oksigen aman antisipasi lonjakan COVID-19
 
Ia mengatakan di Asrama Haji Transit Palu, pihaknya menyediakan tempat tidur sebanyak 86 unit dan tersedia baru sekitar 46 unit, sedangkan sisanya masih dalam proses penyediaan.
 
Dijelaskannya pula, RS Anutapura Palu beberapa kali melakukan penambahan tempat tidur untuk pasien COVID-19, dan terakhir penambahan sejumlah 12 unit untuk persiapan pasien dengan gejala berat yang harus mendapat penanganan intensif.
 
"Pemerintah tidak dapat menekan dan mengendalikan wabah ini tanpa peran dan dukungan semua pihak, termasuk masyarakat.

Dalam artinya jangan abai terhadap protokol kesehatan, Selain itu perlu partisipasi masyarakat dalam menyukseskan program vaksinasi guna mencapai kekebalan secara komunal," demikian Herry.

Pewarta : Mohamad Ridwan
Editor : Adha Nadjemudin
Copyright © ANTARA 2024