Palu,  (antarasulteng.com) - Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Tengah Syaifullah Djafar meminta kontraktor yang mengerjakan proyek peningkatan jalan nasional Tomata-Beteleme, Kabupaten Morowali Utara, bekerja lebih frontal agar pekerjaan lebih cepat selesai.

"Yang pasti, proyek ini harus lebih dipercepat pelaksanaannya," katanya saat dihubungi di sela-sela perjalanannya meninjau proyek-proyek pembangunan jalan dan jembatan di Kabaten Morowali Utara, Sabtu.

Ia mengaku cukup puas dengan kinerja kontraktor proyek bernilai ratusan miliar tersebut, namun ia berharap rekanan tersebut menambah peralatannya agar pekerjaan lebih cepat kemajuannya.

"Meskipun peralatan sudah cukup banyak saat ini, namun masih dipandang perlu untuk menambah peralatan agar pelaksanaan pekerjaan bisa lebih frontal," ujarnya.

Menurut Syaifullah, poros jalan Tomata-Beteleme merupakan jalan nasional lintas Sulawesi yang menghubungkan Sulteng dan Sultra melalui Kabupaten Morowali dan Morowali Utara.

Karena itu, poros ini menjadi jalur ekonomi utama di Sulteng yang akan memperlancar arus transportasi barang dan jasa ke kedua kabupaten tersebut yang merupakan pusat kegiatan industri pertambangan dan perkebunan sawit dan karet di Silawesi Tengah.

Gubernur Sulteng Longki Djanggola saat meresmikan dimulainya pekerjaan proyek itu di Tomata beberapa waktu lalu mendesak kontraktor untuk bekerja lebih cepat dari kontrak yang sudah ditandatangani mengingat kondisi jalan ini yang rusak berat, padahal merupakan poros ekonomi penting di Sulteng.

Poros Tomata-Beteleme ini panjangnya hanya sekitar 50 kilometer, namun karena kondisinya yang rusak berat, jarak tempuh dengan menggunakan kendaraan kecil sejenis Avanza atau Innova paling cepat dua jam, sedangkan truk-truk bermuatan harus menempuhnya selama empat sampai lima jam.

Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional Wilayah III Sulteng Kementerian PU Iskandar Arsyad yang dihubungi terpisah mengemukakan bahwa proyek peningkatan jalan Tomata-Beteleme saat ini dikerjakan oleh dua kontraktor yakni PT. Jasa Konstruksi dan PT.Multi Graha dengan Alokasi anggaran Rp277 miliar mulai 2015 sampai 2017 untuk paket sepanjang 25 kilometer.

Menurut rencana, tahun 2016 akan dilelang lagi paket kedua untuk jarak 27 kilometer dengan anggaran sekitar Rp230 miliar juga untuk tiga tahun anggaran yakni 2016 sampai 2018.

"Jadi Insya Allah poros jalan ini akan beraspal mulus dengan lebar badan jalan tujuh meter dan bahu jalan masing-masing dua meter paling lambat 2018. Mudah-mudahan lebih cepat dari skedul tersebut," ujarnya. 

Pewarta : Rolex Malaha
Editor : Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2024