Palu (ANTARA) -
Oleh karena situ, setiap pembangunan infrastruktur pendukung haru dilaksanakan sesuai ketentuan, baik secara teknis maupun secara regulasi yang berlaku di daerah setempat.
Sehingga, Kominfo sebagai instansi teknis sangat berperan terhadap pengawasan penyedia dan penggunaan layanan, yang berkolaborasi dengan sejumlah perusahaan penyedia dalam memastikan kondisi jaringan internet di daerah itu baik.
"Termasuk di dalamnya penagihan retribusi BTS dilakukan Kominfo. Di Palu terdapat 230 BTS dibangun perusahaan telekomunikasi, dan kami juga harus memastikan semua menara telekomunikasi berfungsi, kalau ada yang tidak berfungsi tentu kami lakukan klarifikasi kepada perusahaan penyedia, jangan sampai infrastruktur dibangun tidak termanfaatkan," ujar Nathan.
Ia menambahkan, ke depan pihaknya akan mengusulkan ke Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) untuk mengakomodasi daerah tersebut masuk dalam program Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), karena Kota Palu memiliki sejumlah wilayah terpencil yang sulit mengakses layanan internet.
Meski program BAKTI Kominfo belum masuk, ia mengaku optimis bahwa jaringan internet di kawasan perkotaan dapat diakses warga dengan mudah, salah satunya yang telah terlaksana yakni optimalisasi layan internet di 46 kelurahan bekerja sama dengan PT Telkom dengan memasang 322 perangkat Indihome atau modem internet gratis di ruang publik dengan masing-masing kuota 20 Mbps.
"Diharapkan kehadiran internet gratis dapat membantu warga mengakses informasi seluas-luasnya untuk kepentingan ekonomi, sosial, dan pendidikan," demikian Nathan.
Dina Komunikasi dan Informatika Kota Palu mengoptimalkan pengawasan Base Transceiver Station (BTS) telekomunikasi yang dibangun vendor di ibu kota Sulawesi Tengah dalam rangka menjaga stabilitas layanan internet di daerah setempat.
"Pengawasan tidak hanya menyangkut layanan internet, tetapi juga mencakup penataan pembangunan infrastrukturnya supaya terlihat rapi dan tidak mengganggu ketertiban umum," kata Plt Kepala Dinas Kominfo Kota Palu, Nathan Pasongan di Palu, Senin.
Menurut dia, menara telekomunikasi sangat vital untuk memfasilitasi nirkabel antara perangkat telekomunikasi dan jaringan operator guna meningkatkan akselerasi jaringan internet.
Menurut dia, menara telekomunikasi sangat vital untuk memfasilitasi nirkabel antara perangkat telekomunikasi dan jaringan operator guna meningkatkan akselerasi jaringan internet.
Oleh karena situ, setiap pembangunan infrastruktur pendukung haru dilaksanakan sesuai ketentuan, baik secara teknis maupun secara regulasi yang berlaku di daerah setempat.
Sehingga, Kominfo sebagai instansi teknis sangat berperan terhadap pengawasan penyedia dan penggunaan layanan, yang berkolaborasi dengan sejumlah perusahaan penyedia dalam memastikan kondisi jaringan internet di daerah itu baik.
"Termasuk di dalamnya penagihan retribusi BTS dilakukan Kominfo. Di Palu terdapat 230 BTS dibangun perusahaan telekomunikasi, dan kami juga harus memastikan semua menara telekomunikasi berfungsi, kalau ada yang tidak berfungsi tentu kami lakukan klarifikasi kepada perusahaan penyedia, jangan sampai infrastruktur dibangun tidak termanfaatkan," ujar Nathan.
Ia menambahkan, ke depan pihaknya akan mengusulkan ke Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) untuk mengakomodasi daerah tersebut masuk dalam program Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), karena Kota Palu memiliki sejumlah wilayah terpencil yang sulit mengakses layanan internet.
Meski program BAKTI Kominfo belum masuk, ia mengaku optimis bahwa jaringan internet di kawasan perkotaan dapat diakses warga dengan mudah, salah satunya yang telah terlaksana yakni optimalisasi layan internet di 46 kelurahan bekerja sama dengan PT Telkom dengan memasang 322 perangkat Indihome atau modem internet gratis di ruang publik dengan masing-masing kuota 20 Mbps.
"Diharapkan kehadiran internet gratis dapat membantu warga mengakses informasi seluas-luasnya untuk kepentingan ekonomi, sosial, dan pendidikan," demikian Nathan.