Bandarlampung (ANTARA) - Penyedia jasa tes cepat antigen di Kota Bandarlampung mulai berkurang sejalan dengan adanya pelonggaran persyaratan perjalanan dan menurunnya kasus COVID-19.
Sejumlah apotek serta klinik yang sebelumnya menyediakan jasa pemeriksaan cepat antigen kini telah mulai menutup jasa pemeriksaan tersebut.
"Sudah tutup sejak 3 bulan lalu untuk jasa tes cepat antigen," ujar salah seorang petugas kesehatan di salah satu klinik swasta, Mia, di Bandarlampung, Kamis.
Ia mengatakan, ditutupnya jasa antigen tersebut terjadi akibat adanya penurunan kasus COVID-19 dan kurangnya minat masyarakat untuk memeriksakan diri.
"Sejak 3 bulan lalu memang mulai sepi, tapi masih ada 1-2 orang yang memeriksa. Setelah ada aturan pelonggaran jadi ditutup untuk jasa ini," katanya.
Menurutnya, saat ini klinik tetap menerima pasien , namun hanya untuk memberikan pelayanan kesehatan seperti biasa.
Hal serupa juga dikatakan oleh salah seorang pegawai salah satu apotek di Bandarlampung yang sebelumnya menyediakan jasa tes cepat antigen, Senny.
Dia mengatakan, bahwa jasa tes cepat antigen tidak dibuka kembali, setelah adanya perbaikan kondisi COVID-19.
"Dulu banyak sehari orang yang tes antigen untuk kebutuhan kerja, atau bepergian. Tapi sekarang kondisi sudah jauh lebih baik jadi fokus menyediakan obat-obatan di apotek saja," tambahnya.
Sebelumnya jasa tes cepat antigen menjamur di Kota Bandarlampung untuk menyediakan jasa pemeriksaan dengan tarif beragam dari Rp50 ribu hingga Rp100 ribu. Namun kini mulai berkurang, meski masih ada klinik yang tetap membuka jasa tersebut akan tetapi telah mengalami penurunan jumlah pengguna jasa tes cepat antigen.
Sejumlah apotek serta klinik yang sebelumnya menyediakan jasa pemeriksaan cepat antigen kini telah mulai menutup jasa pemeriksaan tersebut.
"Sudah tutup sejak 3 bulan lalu untuk jasa tes cepat antigen," ujar salah seorang petugas kesehatan di salah satu klinik swasta, Mia, di Bandarlampung, Kamis.
Ia mengatakan, ditutupnya jasa antigen tersebut terjadi akibat adanya penurunan kasus COVID-19 dan kurangnya minat masyarakat untuk memeriksakan diri.
"Sejak 3 bulan lalu memang mulai sepi, tapi masih ada 1-2 orang yang memeriksa. Setelah ada aturan pelonggaran jadi ditutup untuk jasa ini," katanya.
Menurutnya, saat ini klinik tetap menerima pasien , namun hanya untuk memberikan pelayanan kesehatan seperti biasa.
Hal serupa juga dikatakan oleh salah seorang pegawai salah satu apotek di Bandarlampung yang sebelumnya menyediakan jasa tes cepat antigen, Senny.
Dia mengatakan, bahwa jasa tes cepat antigen tidak dibuka kembali, setelah adanya perbaikan kondisi COVID-19.
"Dulu banyak sehari orang yang tes antigen untuk kebutuhan kerja, atau bepergian. Tapi sekarang kondisi sudah jauh lebih baik jadi fokus menyediakan obat-obatan di apotek saja," tambahnya.
Sebelumnya jasa tes cepat antigen menjamur di Kota Bandarlampung untuk menyediakan jasa pemeriksaan dengan tarif beragam dari Rp50 ribu hingga Rp100 ribu. Namun kini mulai berkurang, meski masih ada klinik yang tetap membuka jasa tersebut akan tetapi telah mengalami penurunan jumlah pengguna jasa tes cepat antigen.