Buol, Sulteng (ANTARA) - Bupati Buol Amirudin Rauf mendorong petani di daerah itu untuk meningkatkan produksi komoditas jagung, untuk menopang pembangunan ketahanan pangan sekaligus mendongkrak pembangunan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat.
"Upaya memaksimalkan produksi jagung, kami lakukan dengan menggencarkan Program Percepatan Pengentasan Kemiskinan (P3K) jagung menjadi primadona," ujar Bupati Buol, Amirudin Rauf, di Buol, Rabu.Amirudin Rauf mengemukakan Buol menjadi salah satu daerah potensial pengembangan jagung. Wilayah Kecamatan Bunobogu menjadi wilayah pengembangan demonstrasi plot (Demplot) jagung.
Petani di wilayah kecamatan itu, seperti di Desa Bunobogu menanam satu kilo gram jagung di lahan seluas 25 X 70 meter persegi dapat menghasilkan 1,2 ton jagung saat panen.Sementara untuk satu hektare lahan dapat menghasilkan 15 ton jagung saat panen. Jika dikalkulasi berdasarkan harga saat ini senilai Rp4.300/kilo gram maka hasil yang didapatkan senilai Rp64 Juta.
Penanam jagung di wilayah kecamatan tersebut dilakukan langsung oleh petani didampingi oleh penyuluh pendamping lapangan (PPL) dari Balai Penyuluh Pertanian kecamatan tersebut."Hal ini dilakukan secara swadaya antara petani dan PPL," ungkapnya.
Bupati Amirudin Rauf petani dapat meningkatkan kapasitasnya dengan belajar menanam dan mengembangkan jagung lewat demplot tersebut."Karena jika dikelola dengan baik dalam satu hektare, perawatannya juga bagus, serta intens diberi pupuk, maka dapat menghasilkan 15 ton jagung per hektare," kata dia.
Pemkab Buol menargetkan hasil panen jagung mencapai 100 ribu ton per tahun, dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani jagung di daerah itu.Amirudin Rauf menjelaskan, komoditi jagung diupayakan menjadi primadona pertanian Bumi Pogogul, Buol dengan memaksimalkan program P3K jagung.
Lewat program itu, sebut dia, target panen jagung per tahun mulai 2022 mencapai 100 ribu ton, yang sekaligus membawa Buol surplus jagung.Data Pemerintah Kabupaten Buol, pada 2019 produksi jagung 94.384 ton, kemudian 2020 mencapai 86.587, 5 ton dengan luas tanam 17.317,5 hektare.