Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo turut membawa bantuan kemanusiaan untuk rakyat Ukraina, dalam kunjungannya ke Kiev, Ukraina untuk bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam misi perdamaian.

Berdasarkan foto yang diterima dari Biro Pers Sekretariat Presiden di Jakarta, Rabu, tampak bantuan kemanusiaan itu dikemas dalam kotak-kotak putih bertuliskan "Indonesia Humanitarian Aid to the people of Ukraine".

Tidak diketahui apa isi dari bantuan kemanusiaan tersebut. Namun, bantuan itu diperkirakan akan diserahkan Presiden Jokowi kepada Presiden Zelensky saat pertemuan keduanya nanti.

Joko Widodo dan Ibu Iriana Jokowi beserta rombongan terbatas berangkat menuju Kiev, Ukraina, menggunakan kereta dari Stasiun Przemysl Glowny di kota Przemysl, Polandia, pada Selasa (28/6), pukul 21.15 waktu setempat.

Kepala Negara dan rombongan menggunakan Kereta Luar Biasa yang disiapkan oleh pemerintah Ukraina, seperti juga digunakan oleh pemimpin negara yang berkunjung ke Ukraina beberapa waktu lalu.

Presiden Jokowi akan bertemu Presiden Zelensky untuk mengupayakan perdamaian antara Ukraina dengan Rusia.



Mendoakan

Sementara itu Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Rahmat Hidayat Pulungan mengajak masyarakat Indonesia, khususnya warga Nahdiyin untuk mendoakan dan mendukung Presiden Joko Widodo dalam mendamaikan dua negara yang tengah berkonflik, yaitu Ukraina dan Rusia.

"Saat ini Pak Jokowi tengah dalam perjalanan dari Polandia menuju Kiev, Ukraina, negara yang tengah berperang dengan Rusia. Ini bukan misi biasa, tapi misi besar, misi mulia, yaitu perdamaian dunia. Harus kita doakan dan dukung agar upaya ini berhasil,” kata Rahmat Hidayat Pulungan dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu.

Upaya ini tidak mudah, tutur ia melanjutkan, oleh karena itu keberanian Presiden Jokowi patut mendapatkan doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia.

Rahmat mengatakan bahwa saat ini, ekonomi dunia tengah terguncang. Akibatnya, banyak negara yang bangkrut hingga mengalami inflasi yang dalam.

Guncangan ekonomi tidak hanya menimpa negara berkembang, tetapi juga menimpa negara maju, baik Amerika Serikat hingga negara-negara di Eropa. Masalah ekonomi bukan hanya COVID-19, melainkan juga permasalahan yang muncul akibat perang Rusia-Ukraina yang mengakibatkan pasokan energi dunia terganggu.

“Ini bisa mengakibatkan ancaman kemiskinan dan kelaparan bagi miliaran penduduk dunia, utamanya di negara-negara berkembang," ucap Rahmat.

Oleh karena itu, misi yang saat ini diemban oleh Presiden Jokowi bukan hanya misi Indonesia, melainkan kehendak miliaran masyarakat dunia agar terhindar dari ancaman kelaparan dan kemiskinan.

Apa yang dilakukan Jokowi, tutur Rahmat melanjutkan, dalam mendamaikan dunia merupakan cita-cita luhur pendiri Indonesia saat kemerdekaan, dan tujuan politik luar negeri Indonesia.

"Perang itu melelahkan, menghancurkan semua yang sudah dibangun dan membuat masa depan semakin suram dan berat untuk kita jalani," imbuh Rahmat.

Pewarta : Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024