Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, mulai membentuk desa mengaji sebagai tindak lanjut dari program inovasi daerah Sigi Religi untuk optimalisasi pembinaan generasi muda dari aspek agama.
"Sigi Religi menjadi prioritas dalam agenda penyelenggaraan pembangunan daerah, yang tahun ini terus ditingkatkan," ujar Bupati Sigi Mohamad Irwan di Sigi, Jumat.
Ia mengatakan pemerintah akan segera mencanangkan Desa Kota Rindau sebagai desa mengaji, yang direncanakan pada Februari 2023.
Di desa itu, sebut dia, terdapat lima masjid yang akan menjadi sasaran optimalisasi program desa mengaji.
Ia mengharapkan desa mengaji menjadi magnet untuk menarik minat generasi muda dan anak-anak belajar mengaji.
Di samping itu, Pemkab Sigi akan membangun taman pengajian yang dilengkapi dengan guru mengaji tiga orang.
"Untuk guru mengaji setiap orangnya digaji Rp1 juta per bulan," sebutnya.
Pembiayaan dalam program desa mengaji, kata dia, lewat Anggaran Pembangunan Belanja Daerah (APBD) khususnya anggaran program kegiatan Sigi Religi.
Melalui desa mengaji, kata dia, generasi muda tidak hanya belajar tentang mengenal dan membaca huruf hijaiah atau huruf Al Quran, tetapi juga mempelajari kandungan Al Quran.
"Al Quran adalah pedoman hidup khusus bagi umat Islam, oleh karena itu penting dikenalkan kepada generasi muda, yang harapannya dapat meningkatkan karakter generasi muda yang lebih baik," sebutnya.
Di samping itu, kata dia, melalui desa mengaji, generasi muda juga diajarkan mengenai akidah dan akhlak serta fiqih, termasuk mengenai muamalah hubungan sesama manusia yang harmonis dengan pendekatan moderasi beragama.
"Hal ini agar tercipta generasi muda yang moderat dilandasi dengan pengetahuan agama yang baik, demi meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama di Sigi masa kini dan akan datang," ucapnya.
"Sigi Religi menjadi prioritas dalam agenda penyelenggaraan pembangunan daerah, yang tahun ini terus ditingkatkan," ujar Bupati Sigi Mohamad Irwan di Sigi, Jumat.
Ia mengatakan pemerintah akan segera mencanangkan Desa Kota Rindau sebagai desa mengaji, yang direncanakan pada Februari 2023.
Di desa itu, sebut dia, terdapat lima masjid yang akan menjadi sasaran optimalisasi program desa mengaji.
Ia mengharapkan desa mengaji menjadi magnet untuk menarik minat generasi muda dan anak-anak belajar mengaji.
Di samping itu, Pemkab Sigi akan membangun taman pengajian yang dilengkapi dengan guru mengaji tiga orang.
"Untuk guru mengaji setiap orangnya digaji Rp1 juta per bulan," sebutnya.
Pembiayaan dalam program desa mengaji, kata dia, lewat Anggaran Pembangunan Belanja Daerah (APBD) khususnya anggaran program kegiatan Sigi Religi.
Melalui desa mengaji, kata dia, generasi muda tidak hanya belajar tentang mengenal dan membaca huruf hijaiah atau huruf Al Quran, tetapi juga mempelajari kandungan Al Quran.
"Al Quran adalah pedoman hidup khusus bagi umat Islam, oleh karena itu penting dikenalkan kepada generasi muda, yang harapannya dapat meningkatkan karakter generasi muda yang lebih baik," sebutnya.
Di samping itu, kata dia, melalui desa mengaji, generasi muda juga diajarkan mengenai akidah dan akhlak serta fiqih, termasuk mengenai muamalah hubungan sesama manusia yang harmonis dengan pendekatan moderasi beragama.
"Hal ini agar tercipta generasi muda yang moderat dilandasi dengan pengetahuan agama yang baik, demi meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama di Sigi masa kini dan akan datang," ucapnya.