Kolonodale, Sulteng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Morowali Utara berharap wisata rohani yang diikuti sejumlah pendeta, akan membawa dampak terhadap peningkatan kecerdasan spiritual masyarakat.
"Sekembali dari sana, kami berharap bapak-ibu bisa memberikan pencerahan rohani kepada masyarakat khususnya jemaat yang pimpin," kata Moh Ridwan, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekkab Morut saat melepas keberangkatan pendeta-pendeta mengikuti Wisata Rohani ke Mesir, Yordania dan Israel.
Acara pelepasan ini berlangsung di pelataran Kantor Bupati Morut di Kolonodale, Rabu, dihadiri Kabag Kesra Bahardin Sakaria serta 6 orang pendeta yang menjadi peserta program ini.
Menurut Ridwan, wisata rohani ini seperti ini tidak hanya untuk pendeta tapi juga tokoh agama Islam dan Hindu. Untuk pemimpin agama Islam diwukudkan dalam bentuk ibadah umrah sedangkan untuk agama hindu dalam bentuk peningkatan kapasitas tokoh agama di Bali.
Kepada semua peserta wisata rohani, Ridwan berharap ikut mendoakan pemerintah dan masyarakat Kabupaten Morut yang sedang bekerja keras untuk mewujudkan visi-misi menjadikan Morut sebagai daerah yang sejat, cerdas dan sejahtera (SCS).
Bupati Morut Delis J. Hehi pada kesempatan terpisah mengatakan bahwa selain menjalankan program peningkatan kapasitas para tokoh agama lewat wisata rohani dan umrah sejak 2022, pemkab juga memberikan insentif bulanan kepada imam masjid, pegawai sara, pendeta, guru sekolah minggu dan para mangku dari agama Hindu.
"Ini kita lakukan karena program Morut cerdas yang ingin diwujudkan di Morut tidak hanya cerdas intelektual tapi juga cerdas spiritual. Di sini perlunya ada penguatan kapasitas para pemimpin agama," ujarnya.
Wisata rohani untuk para pendeta dari berbagai denominasi gereja ini akan berlangsung 4-18 Oktober 2023.
"Sekembali dari sana, kami berharap bapak-ibu bisa memberikan pencerahan rohani kepada masyarakat khususnya jemaat yang pimpin," kata Moh Ridwan, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekkab Morut saat melepas keberangkatan pendeta-pendeta mengikuti Wisata Rohani ke Mesir, Yordania dan Israel.
Acara pelepasan ini berlangsung di pelataran Kantor Bupati Morut di Kolonodale, Rabu, dihadiri Kabag Kesra Bahardin Sakaria serta 6 orang pendeta yang menjadi peserta program ini.
Menurut Ridwan, wisata rohani ini seperti ini tidak hanya untuk pendeta tapi juga tokoh agama Islam dan Hindu. Untuk pemimpin agama Islam diwukudkan dalam bentuk ibadah umrah sedangkan untuk agama hindu dalam bentuk peningkatan kapasitas tokoh agama di Bali.
Kepada semua peserta wisata rohani, Ridwan berharap ikut mendoakan pemerintah dan masyarakat Kabupaten Morut yang sedang bekerja keras untuk mewujudkan visi-misi menjadikan Morut sebagai daerah yang sejat, cerdas dan sejahtera (SCS).
Bupati Morut Delis J. Hehi pada kesempatan terpisah mengatakan bahwa selain menjalankan program peningkatan kapasitas para tokoh agama lewat wisata rohani dan umrah sejak 2022, pemkab juga memberikan insentif bulanan kepada imam masjid, pegawai sara, pendeta, guru sekolah minggu dan para mangku dari agama Hindu.
"Ini kita lakukan karena program Morut cerdas yang ingin diwujudkan di Morut tidak hanya cerdas intelektual tapi juga cerdas spiritual. Di sini perlunya ada penguatan kapasitas para pemimpin agama," ujarnya.
Wisata rohani untuk para pendeta dari berbagai denominasi gereja ini akan berlangsung 4-18 Oktober 2023.