Palu (ANTARA) - Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama memberikan layanan pendidikan gratis jenjang strata satu (S1) untuk warga ekonomi menengah ke bawah atau warga miskin di 12 kabupaten dan satu kota se-Sulawesi Tengah (Sulteng).
Rektor UIN Datokarama Profesor Sagaf S Pettalongi, dihubungi dari Kota Palu, Sulawesi Tengah, Senin mengemukakan bahwa intervensi penyediaan layanan pendidikan gratis bagi warga kurang mampu di Sulteng, dilakukan dengan beberapa skema kebijakan program.
"Salah satu skema kebijakan intervensi adalah dilakukan melalui skema pemberian beasiswa program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah," ucap Profesor Sagaf.
Profesor Sagaf yang merupakan tokoh Islam moderat Sulawesi Tengah, menyatakan semua warga miskin namun berprestasi secara akademik yang ada di Sulawesi Tengah, berhak untuk memperoleh beasiswa KIP Kuliah, demi menempuh pendidikan jenjang S1 secara gratis di UIN Palu.
"Pemerintah menyiapkan program KIP Kuliah untuk membantu generasi muda dari kalangan keluarga menengah ke bawah, agar mengenyam pendidikan tinggi jenjang strata satu," katanya.
Guru Besar UIN Datokarama ini menyebut bahwa, selain sebagai pendekatan pemberian akses untuk pemerataan pendidikan. KIP Kuliah juga menjadi satu skema pemerintah dalam pengentasan kemiskinan dan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
UIN Datokarama menjadi salah satu perguruan tinggi negeri yang dipercayakan oleh Pemerintah Pusat untuk menyelenggarakan program KIP Kuliah jenjang strata satu.
Berdasarkan data Bagian Akademik UIN Datokarama bahwa tahun akademik periode 2023/2024 pemerintah memberikan kuota sebanyak 300 orang untuk mendapat beasiswa KIP Kuliah.
Setiap orang yang memenuhi syarat untuk menjadi penerima manfaat program KIP Kuliah, akan mendapat bantuan beasiswa senilai Rp6,6 juta/orang/semester selama delapan semester atau selama empat tahun dalam jenjang strata satu.
Dengan demikian, setiap orang yang memenuhi syarat menerima bantuan dana pendidikan KIP kuliah senilai Rp52 juta lebih selama delapan semester.
Terkait hal itu, Ketua Panitia Seleksi KIP Kuliah UIN Datokarama Palu, Ahdar menerangkan bahwa untuk tahun 2023 terdapat kurang lebih 400 orang mahasiswa baru UIN Datokarama yang mendaftar program KIP Kuliah.
Dari 400 lebih tersebut, terdapat 366 orang mahasiswa yang dinyatakan lulus seleksi administrasi.
"Seleksi administrasi ini merupakan satu tahapan yang dilakukan secara fokus dan konsentrasi untuk memastikan bahwa program KIP Kuliah tepat sasaran," ujarnya.
Ahdar mengatakan sebanyak 366 orang tersebut, kemudian diseleksi atau diverifikasi secara faktual. Di mana, panitia turun langsung melihat kondisi kehidupan calon penerima KIP Kuliah yang tersebar di 12 kabupaten dan satu kota di Sulteng.
"Hal ini dilakukan tidak lain, dengan tujuan untuk memastikan KIP Kuliah tepat sasaran," sebutnya.
Ia menambahkan, KIP Kuliah merupakan wujud komitmen dan ikhtiar pemerintah untuk memberikan bantuan kepada warga menengah ke bawah, sehingga UIN Datokarama berupaya keras merealisasikan ikhtiar tersebut dengan baik.
"Kami ingin memastikan bahwa orang - orang yang menerima KIP Kuliah, benar - benar dari kalangan menengah ke bawah, namun berprestasi secara akademik," demikian Ahdar.
Panitia melakukan verifikasi faktual calon penerima beasiswa KIP Kuliah UIN Datokarama tahun akademik 2023/2024 (ANTARA/HO-Panitia seleksi KIP Kuliah UIN Palu)
Rektor UIN Datokarama Profesor Sagaf S Pettalongi, dihubungi dari Kota Palu, Sulawesi Tengah, Senin mengemukakan bahwa intervensi penyediaan layanan pendidikan gratis bagi warga kurang mampu di Sulteng, dilakukan dengan beberapa skema kebijakan program.
"Salah satu skema kebijakan intervensi adalah dilakukan melalui skema pemberian beasiswa program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah," ucap Profesor Sagaf.
Profesor Sagaf yang merupakan tokoh Islam moderat Sulawesi Tengah, menyatakan semua warga miskin namun berprestasi secara akademik yang ada di Sulawesi Tengah, berhak untuk memperoleh beasiswa KIP Kuliah, demi menempuh pendidikan jenjang S1 secara gratis di UIN Palu.
"Pemerintah menyiapkan program KIP Kuliah untuk membantu generasi muda dari kalangan keluarga menengah ke bawah, agar mengenyam pendidikan tinggi jenjang strata satu," katanya.
Guru Besar UIN Datokarama ini menyebut bahwa, selain sebagai pendekatan pemberian akses untuk pemerataan pendidikan. KIP Kuliah juga menjadi satu skema pemerintah dalam pengentasan kemiskinan dan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
UIN Datokarama menjadi salah satu perguruan tinggi negeri yang dipercayakan oleh Pemerintah Pusat untuk menyelenggarakan program KIP Kuliah jenjang strata satu.
Berdasarkan data Bagian Akademik UIN Datokarama bahwa tahun akademik periode 2023/2024 pemerintah memberikan kuota sebanyak 300 orang untuk mendapat beasiswa KIP Kuliah.
Setiap orang yang memenuhi syarat untuk menjadi penerima manfaat program KIP Kuliah, akan mendapat bantuan beasiswa senilai Rp6,6 juta/orang/semester selama delapan semester atau selama empat tahun dalam jenjang strata satu.
Dengan demikian, setiap orang yang memenuhi syarat menerima bantuan dana pendidikan KIP kuliah senilai Rp52 juta lebih selama delapan semester.
Terkait hal itu, Ketua Panitia Seleksi KIP Kuliah UIN Datokarama Palu, Ahdar menerangkan bahwa untuk tahun 2023 terdapat kurang lebih 400 orang mahasiswa baru UIN Datokarama yang mendaftar program KIP Kuliah.
Dari 400 lebih tersebut, terdapat 366 orang mahasiswa yang dinyatakan lulus seleksi administrasi.
"Seleksi administrasi ini merupakan satu tahapan yang dilakukan secara fokus dan konsentrasi untuk memastikan bahwa program KIP Kuliah tepat sasaran," ujarnya.
Ahdar mengatakan sebanyak 366 orang tersebut, kemudian diseleksi atau diverifikasi secara faktual. Di mana, panitia turun langsung melihat kondisi kehidupan calon penerima KIP Kuliah yang tersebar di 12 kabupaten dan satu kota di Sulteng.
"Hal ini dilakukan tidak lain, dengan tujuan untuk memastikan KIP Kuliah tepat sasaran," sebutnya.
Ia menambahkan, KIP Kuliah merupakan wujud komitmen dan ikhtiar pemerintah untuk memberikan bantuan kepada warga menengah ke bawah, sehingga UIN Datokarama berupaya keras merealisasikan ikhtiar tersebut dengan baik.
"Kami ingin memastikan bahwa orang - orang yang menerima KIP Kuliah, benar - benar dari kalangan menengah ke bawah, namun berprestasi secara akademik," demikian Ahdar.