Palu,  (antarasulteng.com) - Pendeta Jetroson Rense MTh terpilih menjadi Ketua Umum Majelis Sinode Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) periode 2016-2021 dalam Sidang Sinode ke-46 GKST yang berlangsung di Kota Palu, 17-20 November 2016.

Pemilihan pengurus baru Majelis Sinode GKST untuk lima tahun ke depan itu diikuti sekitar 1.200 peserta yang berasal dari 26 klasis GKST tersebar di seluruh wilayah Sulteng dan Sulawesi Barat serta Sulawesi Selatan.

Pada pemilihan pengurus Majelis Sinode GKST tersebut berlangsung sangat demokrasi dan lancar.

Jetroson Rense yang sebelumnya menjabat Ketua Klasis Kota Palu akan menggantikan Pendeta DR Yurbelian Padele.

Sementara Sekretaris Umum Majelis Sinode GKST yang baru ddipercayakan kepada Pendeta Yulianus Tolewo STh, MA dan Bendahara Umum Pendeta Yuko Kombuno.

Ketua I dijabat Pendeta Tertius Lantigimo, Ketua II Pendeta R Perutu, Wakil Sekretaris Pendeta J Tasilabe dan Wakil Bendahara Pendeta M Mbotilangi.

Ketua Umum Majelis Sinode GKST Pendeta Jetroson Rense mengatakan sangat berterima kasih kepada peserta sidang sinode yang telah memilih dan memperayakannya untuk mempimpin organisasi tersebut.

Menurut dia, memimpin suatu organisasi yang besar tidak mudah tetapi ia berjanji akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjalankan organisasi dengan sebaiknya, tentu melalui kerja sama dari seluruh pengurus yang ada.

"Kita berusaha menjalankan program yang sudah ditetapkan untuk lima tahun ke depan demi kemajuan GKST di tiga provinsi yakni Sulteng, Sulbar dan Sulsel), tentu dengan dukungan doa," katanya.

Sidang Sinode GKST ke-46 yang merupakan pertama kali digelar di luar Kota Tentena, Kabupaten Poso yang merupakan Kantor Pusat GKST berlangsung di Kota Palu itu dibuka Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pada Kamis (17/11) dan dihadiri Gubernur Sulteng Longki Djanggola.



Bangun daerah



Gubernur Sulteng Longki Djanggola berharap GKST sebagai salah satu organisasi tempat berkecimpungnya umat Kristen dapat meningkatkan komitmennya untuk kemajuan pembangunan daerah.

GKST diharapkan turut serta menciptakan lingkungan yang kondusif lewat pemberian pemahaman atau pelayanan gereja terhadap umat atau pemeluk agama kristen.

"Pembangunan nasional dan pembangunan daerah dapat dicapai bila didukung dengan lingkungan yang kondusif," kata gubernur saat memberikan sambutan pembukaan Sidang Sinode GKST tersebut.

Gubernur mengakui bahwa GKST telah banyak melahirkan kader-kader yang menjadi tokoh yang berkiprah di tanah air untuk membantu pemerintah menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan nasional serta daerah.

Olehnya itu, sebut Gubernur, GKST tidak hanya sekedar menjadi organisasi yang besar, melainkan harus menjadi organisasi panutan umat yang mampu membina jemaatnya.

"GKST jangan hanya menjadi organisasi besar, tetapi harus menjadi organisasi yang dapat memberikan kontribusi yang besar yaitu dengan merawat kerukunan dalam keberagaman, agar bersama-sama dapat mewujudkan pembangunan nasional dan daerah," urainya.
 

Pewarta : Anas Masa
Editor : Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2024