Pamekasan (ANTARA) - Kantor Bea Cukai Madura, Jawa Timur melepas ekspor hasil produksi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) asal Kabupaten Pamekasan berupa produk kerajinan serabut kelapa ke China.
Menurut Petugas Pelaksana Pemeriksa Bea Cukai Madura Hendra Asmara di Pamekasan, Jawa Timur, Selasa, kerajinan serabut kelapa yang diekspor ke China dan merupakan kali pertama ini adalah hasil kerajinan warga di Desa Gagah, Kecamatan Kadur, Pamekasan.
"Pelepasan secara simbolis kami lakukan, Senin (4/3) kemarin dari container loading dock di pertigaan Pasar Laroh, Sokalelah, Kadur, Pamekasan," katanya.
Total jumlah kerajinan serabut kelapa yang diekspor sebanyak 1 kontainer atau 64 ton.
Ekspor hasil kerajinan pelaku UMKM binaan Bea Cukai Madura di Kabupaten Pamekasan kali ini merupakan kali ketiga.
Sebelumnya, institusi ini juga telah memberangkatkan ekspor hasil kerajinan warga Pamekasan ke sejumlah negara seperti Turki, Malaysia, Mesir dan Arab Saudi berupa hasil makanan hasil olahan laut, dan rokok hasil produksi lokal warga Pamekasan.
Ekspor pertama dilakukan pada 2021 ke Turki. Kala itu sebanyak lima produk yang meliputi Teri Crispy, Sambel Petis Madura, Peyek Cumi, Kopi Rempah, dan Batik khas Pamekasan diberangkatkan oleh Bea Cukai Madura.
Selanjutnya pada 2023, sebanyak 2 juta batang rokok juga diekspor. Kali ini ke Malaysia.
"Dan hasil kerajinan serabut kelapa yang kami lepas pada 3 Maret 2024 itu merupakan kali ketiga," katanya.
Penjabat (Pj) Bupati Pamekasan Masrukin menyatakan, pihaknya memang memberikan perhatian khusus dengan bekerja sama dengan kantor Bea Cukai Madura dalam memberikan pembinaan kepada pelaku UMKM.
"Ini kami lakukan, karena prioritas program Pemkab Pamekasan sejak lima tahun lalu hingga saat ini adalah pada upaya pemberdayaan usaha mikro," katanya.
Karena itu, kata dia, segala sesuatu yang berkaitan dengan peningkatan ekonomi bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah menjadi fokus perhatian Pemkab Pamekasan.
Menurut Petugas Pelaksana Pemeriksa Bea Cukai Madura Hendra Asmara di Pamekasan, Jawa Timur, Selasa, kerajinan serabut kelapa yang diekspor ke China dan merupakan kali pertama ini adalah hasil kerajinan warga di Desa Gagah, Kecamatan Kadur, Pamekasan.
"Pelepasan secara simbolis kami lakukan, Senin (4/3) kemarin dari container loading dock di pertigaan Pasar Laroh, Sokalelah, Kadur, Pamekasan," katanya.
Total jumlah kerajinan serabut kelapa yang diekspor sebanyak 1 kontainer atau 64 ton.
Ekspor hasil kerajinan pelaku UMKM binaan Bea Cukai Madura di Kabupaten Pamekasan kali ini merupakan kali ketiga.
Sebelumnya, institusi ini juga telah memberangkatkan ekspor hasil kerajinan warga Pamekasan ke sejumlah negara seperti Turki, Malaysia, Mesir dan Arab Saudi berupa hasil makanan hasil olahan laut, dan rokok hasil produksi lokal warga Pamekasan.
Ekspor pertama dilakukan pada 2021 ke Turki. Kala itu sebanyak lima produk yang meliputi Teri Crispy, Sambel Petis Madura, Peyek Cumi, Kopi Rempah, dan Batik khas Pamekasan diberangkatkan oleh Bea Cukai Madura.
Selanjutnya pada 2023, sebanyak 2 juta batang rokok juga diekspor. Kali ini ke Malaysia.
"Dan hasil kerajinan serabut kelapa yang kami lepas pada 3 Maret 2024 itu merupakan kali ketiga," katanya.
Penjabat (Pj) Bupati Pamekasan Masrukin menyatakan, pihaknya memang memberikan perhatian khusus dengan bekerja sama dengan kantor Bea Cukai Madura dalam memberikan pembinaan kepada pelaku UMKM.
"Ini kami lakukan, karena prioritas program Pemkab Pamekasan sejak lima tahun lalu hingga saat ini adalah pada upaya pemberdayaan usaha mikro," katanya.
Karena itu, kata dia, segala sesuatu yang berkaitan dengan peningkatan ekonomi bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah menjadi fokus perhatian Pemkab Pamekasan.