Palu (ANTARA) -
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palu, Sulawesi Tengah menggencarkan upaya pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan menekan penularan yang sejak sebulan terakhir telah mencapai 94 kasus.
"Hingga 27 Maret 2024 tercatat ada 94 kasus DBD di Kota Palu, penularan terbanyak di Kecamatan Mantokulore dengan 29 kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Palu Rochmat Jasin di Palu, Kamis.
Ia mengaku di Kota Palu paling tinggi penularan DBD karena merupakan daerah endemik nyamuk aedes aegipti sehingga pemerintah daerah setempat melakukan langkah pencegahan yang masif.
Upaya pencegahan dilakukan melalui survei jentik kemudian melakukan abatisasi, penyuluhan promosi kesehatan ke sekolah-sekolah maupun masyarakat sekaligus membagikan abate pada kegiatan Jumat Palu Sehat.
"Kami juga melakukan fogging khusus di 46 kelurahan untuk memberantas jentik-jentik nyamuk," ujarnya.
Promosi kesehatan, katanya, melibatkan petugas kesehatan pada masing-masing puskesmas yang merupakan ujung tombak penyelenggaraan pelayanan kesehatan untuk mencegah meningkatnya prevalensi orang terpapar.
Menurut dia kebersihan lingkungan rumah sangat penting, langkah ini dinilai efektif untuk mencegah berkembangbiaknya jentik nyamuk dengan cara menguras bak mandi secara berkala seminggu sekali termasuk membersihkan saluran dan menutup penampungan air lainnya.
Gunakan kasa/kelambu atau antinyamuk saat tidur guna menghindari gigitan nyamuk, usahakan pakaian tertata rapi atau tidak menggantung baju terlalu lama, mengubur barang bekas, dan konsumsi vitamin C setelah berkonsultasi dengan dokter.
"Cara-cara ini sebenarnya sederhana, namun terkadang masyarakat lalai, olehnya kami terus mengampanyekan promosi kesehatan dan tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat," tutur Rochmat.
Ia menambahkan dari 94 kasus di Kota Palu, dua orang warga meninggal dunia akibat DBD.
"Kami berharap tidak ada lagi korban jiwa dari kasus ini. Kami meminta masyarakat patuhi imbauan pemerintah, bila terjadi gejala DBD segera larikan ke rumah sakit untuk mendapat penanganan medis lanjutan," ucapnya.