Palu (ANTARA) -
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palumenggencarkan abatisasi atau pemberian serbuk Abate kepada warga di ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) itu sebagai upaya pencegahan wabah Demam Berdarah Dengue (DBD).
"Langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk mencegah penularan penyakit tersebut dan saat ini sejumlah kasus terdeteksi," kata Kepala Dinkes Kota Palu Rochmat Jasin di Palu, Minggu.
Ia menjelaskan sejak Januari hingga Mei 2024 ditemukan kurang lebih 159 kasus DBD di Kota Palu yang menyerang anak-anak maupun orang dewasa.
Oleh sebab itu pihaknya mengerahkan sekitar 14 puskesmas di Kota Palu melakukan upaya pencegahan dengan memberikan bubuk Abate.
"Dalam berbagai kesempatan kami memberikan obat ini kepada warga untuk ditaruh di tempat-tempat genangan air, termasuk bak mandi supaya nyamuk Aedes aegypti tidak berkembang biak," ujarnya.
Dari 159 pasien dirawat di rumah sakit ditemukan dua kasus kematian akibat penyakit tersebut, pemerintah setempat terus melakukan langkah-langkah strategis dalam pencegahan maupun pengobatan pasien.
Ia mengemukakan angka prevalensi ini pada periode yang sama cenderung berkurang dibandingkan tahun 2023 dengan jumlah kasus sebanyak 255 orang, tiga diantaranya meninggal dunia.
"Pencegahan wabah ini harus dilakukan secara simultan, baik pemerintah maupun masyarakat dengan selalu menjaga pola hidup bersih dan sehat, mengingat Kota Palu merupakan salah satu daerah endemik DBD di Sulteng," ucap Rochmat.
Menurut dia, langkah sederhana dilakukan warga sebagai langkah pencegahan yakni menguras bak mandi maupun wadah penampungan air secara rutin, menutup tempat penampungan air, mendaur ulang barang bekas atau mengubur dan memantau jentik nyamuk.
Menurut penelitian kesehatan, kata dia, saat ini nyamuk Aedes aegypti telah bertransformasi, yang sebelumnya jentik nyamuk berkembang biak di air bersih, kini air kotor juga menjadi tempat kembang biak.
"Bila terjadi demam tinggi segera larikan ke puskesmas atau rumah sakit, karena gejala DBD diawali demam, kami juga terus berupaya melakukan penanganan cepat, ini di maksudkan guna mencegah kematian," tutur Rochmat.