Luwuk, Sulteng (ANTARA) - Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Tengah (Sulteng) Ma'mun Amir mengatakan momen kegiatan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) tingkat provinsi sebagai penguat kerukunan antar-umat beragama di Sulteng.
"Kegiatan ini sangat besar manfaatnya bukan hanya menjadi ajang untuk memuji kebesaran Tuhan, tetapi juga untuk merajut kebersamaan, mempererat jalinan kasih umat Kristen demi terciptanya kerukunan antar-umat beragama," kata Ma'mun Amir saat membuka kegiatan Pesparawi ke-VIII Provinsi di Luwuk, Kabupaten Banggai, Selasa (2/7) malam.
Menurut dia, pembangunan di bidang keagamaan juga mencakup dimensi kerukunan hidup dan toleransi umat beragama, sedangkan dari sisi internal Kristen, Pesparawi menjadi sarana pembinaan mental spiritual umat Kristiani.
Dalam konteks sosial, para pemuka-pemuka agama memperkuat pembinaan kepada umat guna memelihara kerukunan, saling menghormati dalam keberagaman, dan terus bergandengan tangan dalam membangun Sulteng.
"Tanpa kerukunan sulit membangun daerah untuk berkembang. Oleh sebab itu merawat kerukunan di tengah perbedaan penting bagi semua umat untuk menjaga perdamaian di negeri ini," tutur Ma'mun.
Pada kesempatan yang sama Bupati Banggai Amiruddin Tamboreka menyampaikan terima kasih atas kepercayaan sebagai tuan rumah penyelenggaraan kegiatan Pesparawi.
Ia mengatakan sebagai umat beragama harus mengedepankan persamaan daripada perbedaan, karena perbedaan sudah digariskan yang maha kuasa (Tuhan) kepada makhluknya.
"Sebagai makhluk hidup, kita tidak bisa menghindari perbedaan, maka perbedaan ini harus dikelola dengan baik lewat toleransi, saling menghargai satu sama lain untuk menata kehidupan yang lebih baik ke depan," ucapnya.
Pada pembukaan Pesparawi tingkat Sulteng diisi parade peserta yang diikuti semua perwakilan kontingen dari 13 kabupaten/kota yang berpartisipasi dalam kegiatan itu.