Luwuk, Sulteng (ANTARA) - Manajemen Zona 13 Subholding Upstream Pertamina lakukan kegiatan Management Goes To Community (MGTC) di Program Pengembangan Masyarakat Donggi Matindok Field, pada Senin (29/7). Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan implementasi Program PPM di sekitar wilayah operasi Donggi Matindok Field berjalan lancar dan berkelanjutan. Momen ini juga menjadi wadah diskusi antara manajemen dengan mitra binaan untuk senantiasa melakukan perbaikan berkelanjutan dalam setiap usaha.
Kunjungan yang juga dihadiri oleh Manager Senior K3LL SKK Migas Ivan Fadlun Azmi, General Manager Zona 13 Andry Sehang, VP HSSE Performance & Post Event Mgt. (PT Pertamina Persero) Johan Kurniawan, serta Manajemen Zona 13 dilanjutkan dengan MGTC ke program PPM DMF diantaranya Program Bioferdoman dan Integrated Farming BSF Toili.
Dorong implementasi PPM yang berkelanjutan, manajemen lakukan MGTC ke Pertamina EP Donggi Matindok Field. ANTARA/HO-Hum Donggi Matindok Flied
Kunjungan yang dilakukan selama satu hari ini diawali dengan mengunjungi workshop pengolahan pupuk biosulfur bersama dengan kelompok tani. Program ini merupakan inovasi yang dikembangkan oleh PEP Donggi Matindok Field bersama PT Aimtopindo Nuansa Kimia dalam mengolah produk samping sulfur menjadi pupuk biosulfur. Kelompok tani ini yang nantinya turut terlibat dalam pengembangan implementasi pupuk biosulfur khususnya pada pertanian jagung.
General Manager Zona 13 Andry Sehang mengungkapkan, “Program Pengembangan Masyarakat yang dilakukan oleh Perusahaan memerlukan dukungan dari pada stakeholder khususnya masyarakat yang menjadi mitra pelaksana program. Dengan bergandeng tangan, banyak sekali inovasi yang bisa kita berikan untuk membantu kesejahteraan masyarakat.”
Dorong implementasi PPM yang berkelanjutan, manajemen lakukan MGTC ke Pertamina EP Donggi Matindok Field. ANTARA/HO-Hum Donggi Matindok Flied
Ivan Fadlun Azmi selaku Manager Senior K3LL SKK Migas menambahkan kolaborasi yang sudah berjalan perlu selalu dipupuk dan dijaga untuk keberlanjutan program. “Harapannya apa yang telah dicapai sebelumnya bisa dipertahankan, dan jangan pernah putus untuk berkreasi dan berinovasi,” imbuhnya.
Tidak hanya Program Bioferdoman, Manajemen Zona 13 juga berkunjung ke Lokasi Program Integrated Farming BSF Toili. Manajemen mendapat kesempatan untuk melakukan tour disetiap proses yang ada di lokasi. Selain biokonversi sampah organik melalui budidaya maggot, kelompok juga mengintegrasikan program ini dengan kegiatan perikanan air tawar, ternak ayam kampung, ternak burung puyuh, dan juga pertanian hidroponik.
Dorong implementasi PPM yang berkelanjutan, manajemen lakukan MGTC ke Pertamina EP Donggi Matindok Field. ANTARA/HO-Hum Donggi Matindok Flied
Menurut Johan Kurniawan, kelompok mitra binaan telah menghasilkan prestasi yang luar biasa. Johan berharap program ini dapat terus berkembang sehingga dalam skala tertentu nantinya bisa memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.
Kegiatan MGTC yang dilakukan oleh pimpinan ini menunjukkan adanya komitmen dalam memastikan program yang dilaksanakan Perusahaan dapat berjalan dengan baik serta memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Kunjungan ini harapannya dapat memotivasi para pekerja juga untuk dapat terlibat dalam pelaksanaan Program PPM.
Kunjungan yang juga dihadiri oleh Manager Senior K3LL SKK Migas Ivan Fadlun Azmi, General Manager Zona 13 Andry Sehang, VP HSSE Performance & Post Event Mgt. (PT Pertamina Persero) Johan Kurniawan, serta Manajemen Zona 13 dilanjutkan dengan MGTC ke program PPM DMF diantaranya Program Bioferdoman dan Integrated Farming BSF Toili.
Kunjungan yang dilakukan selama satu hari ini diawali dengan mengunjungi workshop pengolahan pupuk biosulfur bersama dengan kelompok tani. Program ini merupakan inovasi yang dikembangkan oleh PEP Donggi Matindok Field bersama PT Aimtopindo Nuansa Kimia dalam mengolah produk samping sulfur menjadi pupuk biosulfur. Kelompok tani ini yang nantinya turut terlibat dalam pengembangan implementasi pupuk biosulfur khususnya pada pertanian jagung.
General Manager Zona 13 Andry Sehang mengungkapkan, “Program Pengembangan Masyarakat yang dilakukan oleh Perusahaan memerlukan dukungan dari pada stakeholder khususnya masyarakat yang menjadi mitra pelaksana program. Dengan bergandeng tangan, banyak sekali inovasi yang bisa kita berikan untuk membantu kesejahteraan masyarakat.”
Ivan Fadlun Azmi selaku Manager Senior K3LL SKK Migas menambahkan kolaborasi yang sudah berjalan perlu selalu dipupuk dan dijaga untuk keberlanjutan program. “Harapannya apa yang telah dicapai sebelumnya bisa dipertahankan, dan jangan pernah putus untuk berkreasi dan berinovasi,” imbuhnya.
Tidak hanya Program Bioferdoman, Manajemen Zona 13 juga berkunjung ke Lokasi Program Integrated Farming BSF Toili. Manajemen mendapat kesempatan untuk melakukan tour disetiap proses yang ada di lokasi. Selain biokonversi sampah organik melalui budidaya maggot, kelompok juga mengintegrasikan program ini dengan kegiatan perikanan air tawar, ternak ayam kampung, ternak burung puyuh, dan juga pertanian hidroponik.
Menurut Johan Kurniawan, kelompok mitra binaan telah menghasilkan prestasi yang luar biasa. Johan berharap program ini dapat terus berkembang sehingga dalam skala tertentu nantinya bisa memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.
Kegiatan MGTC yang dilakukan oleh pimpinan ini menunjukkan adanya komitmen dalam memastikan program yang dilaksanakan Perusahaan dapat berjalan dengan baik serta memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Kunjungan ini harapannya dapat memotivasi para pekerja juga untuk dapat terlibat dalam pelaksanaan Program PPM.