Cara Pertamina EP Donggi Matindok Field Menyuburkan Masa Depan Pangan di Kayowa

id Pertamina EP Donggi Matindok Field

Cara Pertamina EP Donggi Matindok Field Menyuburkan Masa Depan Pangan di Kayowa

Dokumentasi panen jagung Pertamina EP Donggi Matindok Field bersama Kelompok Tani Kasawo Jaya. Foto ; ANTARA/HO (Dokumentasi Pertamina EP Donggi Matindok Field)

Banggai (ANTARA) - Di tengah udara segar di Desa Kayowa, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai, sebuah keberhasilan pertanian terlihat. PT Pertamina EP Donggi Matindok Field, bagian dari Regional Indonesia Timur Subholding Upstream, bersama Kelompok Tani Kasawo Jaya, melakukan panen jagung, Sabtu15/01.

8.64 ton jagung berhasil dipanen di lahan seluas dua hektar. Jumlahnya disebutkan naik 57 persen dari panen sebelumnya. Panen jagung ini merupakan hasil implementasi pupuk biosulfur.

"Panen ini adalah bukti nyata bahwa kerja sama antara perusahaan, pemerintah desa, kelompok tani, dan berbagai pihak mampu menghasilkan produktivitas yang tinggi. Kami berharap pertanian di Kayowa terus berkembang dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat," ujar Pjs Manager Donggi Matindok Field Amirullah yang turut hadi dalam panen tersebut.

Menurutnya, pihak Pertamina EP Donggi Matindok Field terus berupaya melakukan pengembangan masyarakat melalui program pertanian jagung yang menjadi prinsip penerapkan nilai-nilai Environment, Social, and Governance (ESG) guna mendukung Tujuan pembangunan berkelanjutan tujuan nomor 15 (life on land).

"Harapannya dengan program ini dapat mendorong pertanian yang berkelanjutan di Desa Kayowa dan sekitarnya," jelasnya.

Foto ; ANTARA/HO (Dokumentasi Pertamina EP Donggi Matindok Field)

Sementara itu, Kepala Desa Kayowa Mohammad Ali Daeng Maroa mengatakan, Pemerintah Desa akan terus berupaya mendukung sektor pertanian melalui berbagai program yang bisa mendorong peningkatan hasil pertanian.

Ia berharap, Desa Kayowa bisa menjadi desa tematik jagung dan bisa mendukung program ketahanan pangan pemerintah pusat.

"Selain itu, penggunaan pupuk biosulfur menjadi salah satu alternatif penggunaan pupuk selain pupuk Kimia yang harganya cukup mahal dipasaran," ujarnya.

Panen jagung pakan ini merupakan bagian dari upaya peningkatan ketahanan pangan serta kesejahteraan petani di wilayah Desa Kayowa. Dengan luas lahan yang terus dikembangkan dan teknik pertanian yang disesuaikan dengan kearifan lokal.

Panen ini juga menjadi momentum untuk mempererat hubungan antara petani dan perusahaan, serta menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk mengembangkan sektor pertaniannya.

Dokumentasi panen jagung Pertamina EP Donggi Matindok Field bersama Kelompok Tani Kasawo Jaya. Foto ; ANTARA/HO (Dokumentasi Pertamina EP Donggi Matindok Field)