Jakarta (ANTARA) - Puluhan pelajar berpakaian adat Nusantara dari Sabang sampai Merauke menyambut dengan antusias kedatangan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Paus Fransiskus di halaman kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.
Pelajar tersebut antara lain berasal dari Sekolah Santa Maria. Mereka berdiri berjajar di sisi jalan Halaman Istana Merdeka Jakarta sejak pagi hari dengan mengenakan pakaian adat yang mencerminkan keberagaman budaya nusantara.
Dalam suasana yang meriah, para pelajar berdiri dengan bangga dalam balutan busana tradisional mereka, mulai dari Aceh hingga Papua.
Setiap kelompok mengenakan pakaian adat yang mencerminkan kekayaan budaya masing-masing, seperti baju kurung, kebaya, dan pakaian khas suku Dayak, Batak, serta Papua.
Ketika Paus Fransiskus tiba menggunakan Toyota Kijang Innova Zenix berwarna putih bernomor polisi SCV 1 sekitar pukul 09.35 WIB, sorak-sorai dan tepuk tangan membahana.
Para pelajar yang turut membawa Bendera Merah Putih ukuran kecil menyambut Pemimpin Gereja Katolik tersebut dengan penuh kegembiraan.
Paus Fransiskus juga tampak melambaikan tangan serta bersalaman dengan sejumlah pelajar saat berpindah dari kendaraan yang ia tumpangi ke kursi roda, tepat di depan Istana Merdeka Jakarta.
Sambutan itu sekaligus menjadi simbol persatuan dan keragaman Indonesia yang berlimpah.
Paus Fransiskus diagendakan melakukan pertemuan empat mata dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di halaman Istana Merdeka dan Istana Negara Jakarta pada hari ini.
Sebelumnya diberitakan Presiden Jokowi mengemukakan harapannya untuk bisa berdiskusi tentang isu global, terutama perdamaian, dengan Paus Fransiskus.
"Yang berkaitan utamanya dengan perdamaian. Saya kira itu yang sangat penting yang akan kita bicarakan dengan beliau," kata Presiden Jokowi.
Dalam pernyataannya, Presiden Jokowi menyebutkan bahwa agenda utama pertemuan dengan Paus Fransiskus akan membahas upaya penyelesaian konflik-konflik dunia, termasuk situasi di Gaza dan Ukraina, serta konflik-konflik kecil lainnya.
"Agar perdamaian di seluruh konflik perang, baik yang ada di Gaza, baik yang ada di Ukraina, dan konflik-konflik sedang, kecil, lainnya, yang juga ada di beberapa negara juga bisa kita selesaikan," ujar Presiden Jokowi.
Pelajar tersebut antara lain berasal dari Sekolah Santa Maria. Mereka berdiri berjajar di sisi jalan Halaman Istana Merdeka Jakarta sejak pagi hari dengan mengenakan pakaian adat yang mencerminkan keberagaman budaya nusantara.
Dalam suasana yang meriah, para pelajar berdiri dengan bangga dalam balutan busana tradisional mereka, mulai dari Aceh hingga Papua.
Setiap kelompok mengenakan pakaian adat yang mencerminkan kekayaan budaya masing-masing, seperti baju kurung, kebaya, dan pakaian khas suku Dayak, Batak, serta Papua.
Ketika Paus Fransiskus tiba menggunakan Toyota Kijang Innova Zenix berwarna putih bernomor polisi SCV 1 sekitar pukul 09.35 WIB, sorak-sorai dan tepuk tangan membahana.
Para pelajar yang turut membawa Bendera Merah Putih ukuran kecil menyambut Pemimpin Gereja Katolik tersebut dengan penuh kegembiraan.
Paus Fransiskus juga tampak melambaikan tangan serta bersalaman dengan sejumlah pelajar saat berpindah dari kendaraan yang ia tumpangi ke kursi roda, tepat di depan Istana Merdeka Jakarta.
Sambutan itu sekaligus menjadi simbol persatuan dan keragaman Indonesia yang berlimpah.
Paus Fransiskus diagendakan melakukan pertemuan empat mata dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di halaman Istana Merdeka dan Istana Negara Jakarta pada hari ini.
Sebelumnya diberitakan Presiden Jokowi mengemukakan harapannya untuk bisa berdiskusi tentang isu global, terutama perdamaian, dengan Paus Fransiskus.
"Yang berkaitan utamanya dengan perdamaian. Saya kira itu yang sangat penting yang akan kita bicarakan dengan beliau," kata Presiden Jokowi.
Dalam pernyataannya, Presiden Jokowi menyebutkan bahwa agenda utama pertemuan dengan Paus Fransiskus akan membahas upaya penyelesaian konflik-konflik dunia, termasuk situasi di Gaza dan Ukraina, serta konflik-konflik kecil lainnya.
"Agar perdamaian di seluruh konflik perang, baik yang ada di Gaza, baik yang ada di Ukraina, dan konflik-konflik sedang, kecil, lainnya, yang juga ada di beberapa negara juga bisa kita selesaikan," ujar Presiden Jokowi.