Sigi, Sulteng (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah menetapkan susunan Fraksi-fraksi pada periode 2024-2029 terdiri enam fraksi yaitu Golkar, Gerindra, Demokrat, Nasdem, PDIP dan Persatuan Bintang Bangsa.
Ketua sementara DPRD Sigi Minhar Tjeho di Dolo, Selasa, mengatakan pihaknya melalui rapat paripurna pertama masa persidangan pertama tahun 2024-2025 sudah membentuk dan menetapkan Fraksi-fraksi DPRD Kabupaten Sigi masa bakti 2024-2029.
"Terdapat enam fraksi yang ditetapkan yaitu Fraksi Partai Golkar, Gerindra, Demokrat, Nasdem, PDIP dan fraksi Persatuan Bintang Bangsa dengan," kata Minhar Tjeho
Ia mengemukakan terdapat satu fraksi gabungan yaitu Persatuan Bintang Bangsa terdiri dari PBB, Perindo, PKB dan PAN.
Adapun dari 30 anggota DPRD Sigi terbagi fraksi Golkar (5) orang, Demokrat (5), Gerindra (6), Nasdem (4), PDIP (4) dan fraksi gabungan Persatuan Bintang Bangsa (6).
"Berdasarkan surat masuk dari masing-masing yang berkaitan dengan komposisi Fraksi-fraksi yaitu Ketua Fraksi Golkar Dinie Dewi Mariaty, Gerindra Sumarni M Tala, Demokrat Eliyanti, Nasdem Ilyas Nawawi, PDIP Alia Idrus dan gabung fraksi Persatuan Bintang Bangsa Deny," ucapnya.
Kata dia, dalam fraksi minimal diisi tiga orang anggota DPRD setempat atau 10 persen.
"Paling sedikit satu fraksi tiga orang dan untuk batas maksimal bisa 5 atau 6 orang di DPRD Kabupaten Sigi, " ujarnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Sigi dari Partai Keadilan Sejahtera Abdul Rifai Arif mengatakan alasan PKS bergabung di fraksi Partai Gerindra pada DPRD Kabupaten Sigi sebab adanya komunikasi sebelum penetapan tersebut.
"Tentunya proses ini merupakan konsolidasi terkait fraksi mau kemana bukan nanti sekarang tapi jauh sebelum penetapan sudah berkomunikasi dengan Gerindra, tujuannya adalah lebih ke penguatan lembaga," sebutnya.
Rifai yang juga Ketua Majelis Pertimbangan Daerah Partai Keadilan Sejahtera (MPD PKS) Kabupaten Sigi itu menjelaskan tidak ada hubungannya dengan koalisi dalam Pilkada 2024 di Kabupaten Sigi maupun Provinsi Sulawesi Tengah.
"Terlepas dari sekarang proses Pilkada 2024 tergambar seperti meninggalkan koalisi tapi itu tidak ada hubungannya, pada intinya ini juga sudah secara struktural sudah dikomunikasikan sampai tingkat provinsi, intinya tergantung kemaslahatan baik secara personal dan lembaga DPRD serta teman-teman di Gerindra juga membuka ruang kepada kami untuk bisa berkarya," tuturnya.