Palu (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menyebut 17 rumah warga rusak terdampak gempa berkekuatan magnitudo 6.0 yang melanda wilayah Kabupaten Buol pada Sabtu (7/12) dini hari.

"Berdasarkan hasil asesmen, 17 rumah warga rusak di Desa Lakuan Buol, Kecamatan Lakea, Kabupaten Buol," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulteng Andi Sembiring di Palu, Sabtu.

Ia menerangkan 14 rumah warga mengalami rusak ringan, sementara tiga rumah lainnya mengalami rusak sedang. Selain rumah warga, sejumlah fasilitas umum juga mengalami kerusakan.

Andi Sembiring menyebut fasilitas umum tersebut, yakni satu unit bangunan masjid, satu unit bangunan Puskemas pembantu (Pustu), satu unit bangunan Posyandu dan pasar tradisional setempat.

Ia mengatakan untuk kebutuhan mendesak bagi warga terdampak yakni kebutuhan logistik. Sementara itu, BPBD Kabupaten Buol terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan aparat setempat untuk mematikan bantuan dan penanganan berjalan optimal.

Ia mengatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, warga Desa Lakuan Buol tetap waspada akan gempa susulan.

"Tim BPBD bersama personel TNI-Polri saat ini membantu warga terdampak untuk membersihkan dan perbaikan rumah yang mengalami kerusakan," katanya.

 

 

Sebelumnya, gempa berkekuatan magnitudo 6.0 mengguncang Kabupaten Buol pada sekitar pukul 01.14 WITA.

Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan episentrum gempa berjarak 73 kilometer arah barat laut Buol dengan kedalaman 21 kilometer.

Gempa ini merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Laut Sulawesi.

Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Buol dan Toli-toli dengan skala intensitas III-IV MMI atau apabila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah. dan daerah Berau dengan skala intensitas II MMI. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

 

 


Pewarta : Nur Amalia Amir
Editor : Andriy Karantiti
Copyright © ANTARA 2025