Palu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, meningkatkan kesiapsiagaan seluruh pihak dalam menghadapi potensi bencana ditandai dengan apel siaga bencana.
Wakil Bupati Banggai Furqanuddin Masulili dalam keterangannya diterima di Palu, Rabu, mengatakan pentingnya upaya mitigasi bencana dengan melakukan langkah proaktif dalam membangun budaya sadar bencana di semua lapisan masyarakat.
"Kita semua menyadari bahwa bencana alam dapat terjadi di mana saja, kapan saja, dan menimpa siapa saja, untuk itu perlu adanya tindakan-tindakan dini dalam mencegah dan mengurangi dampak terjadinya bencana," katanya.
Ia mengatakan bahwa apel siaga bencana menjadi salah satu upaya untuk kesiapan menghadapi bencana, yang bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan seluruh elemen dalam melaksanakan penanggulangan bencana.
Lanjut dia, mulai dari kesiapan personel, material, sarana dan prasarana serta sinergisitas antar satuan dalam melaksanakan tugas penanggulangan bencana di wilayah Kabupaten Banggai.
Pada apel siaga bencana melibatkan 70 peserta dari berbagai unsur, termasuk BPBD Banggai, Kodim 1308 LB, Polres Banggai, Basarnas Pos SAR Luwuk, Dinas Pemadam Kebakaran Banggai, Dinas Sosial Banggai, Dinas Kesehatan Banggai, PMI Banggai, serta ORARI Luwuk.
Setelah itu, personel gabungan melakukan simulasi situasi darurat, seperti penanganan korban bencana, koordinasi evakuasi, dan penyelamatan korban.
"Seperti yang kita ketahui bahwa wilayah Kabupaten Banggai memiliki potensi bencana alam, sehingga menjadi upaya kita untuk selalu mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik," ujar Furqanuddin.
Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya melakukan upaya mitigasi untuk meminimalisir dampak yang terjadi akibat bencana alam.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar selalu siaga dan turut memberikan informasi, baik terkait lokasi bencana ataupun melalukan mitigasi mandiri bagi yang bermukim di daerah rawan bencana.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banggai Fery Sujarman mengatakan bahwa apel siaga bencana bertujuan untuk memperkuat koordinasi dan sinergi antara masyarakat, pemerintah, TNI, Polri, dan dunia usaha.
"Apel siaga bencana bertujuan untuk menyinergikan semua elemen dalam menghadapi dan upaya mitigasi bencana, serta membangun budaya sadar bencana sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana," ujarnya.
Sementara itu, Komandan Kodim 1308/LB Letkol Kav La Ode Azhar Hamid menekankan bahwa salah satu persiapan menghadapi bencana adalah dengan memperkuat sinergi dan kerja sama.
"Salah satu bentuk persiapan yang penting dilakukan dalam penanggulangan bencana adalah memperkuat sinergisitas dan kerja sama dengan seluruh stakeholder, baik pemerintah daerah hingga lembaga vertikal," katanya.