Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi mengatakan ketimpangan relasi kuasa di dalam keluarga dapat menjadi faktor terjadinya kekerasan terhadap anak.

"Ketimpangan relasi kuasa di dalam keluarga, khususnya antara orang tua dan anak, dapat menjadi faktor lain terjadinya kekerasan terhadap anak," kata Menteri PPPA Arifah Fauzi di Jakarta, Kamis.

Pihaknya mengingatkan para orang tua agar senantiasa mengupayakan pengasuhan dan komunikasi yang positif dan terbuka antar-keluarga, baik antara orang tua dengan anak maupun antara pasangan suami istri.

"Kesiapan orang tua untuk menerima kehadiran anak dalam kehidupan mereka juga menjadi landasan penting, sehingga nantinya dapat memberikan pengasuhan yang baik bagi anak di dalam keluarga," kata Menteri Arifah Fauzi.

 

Pihaknya sangat prihatin atas terjadinya kekerasan terhadap anak hingga menyebabkan korban meninggal dunia di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Menteri PPPA mengatakan kasus ini merupakan satu dari ribuan kasus kekerasan terhadap anak yang terjadi di Indonesia, sekaligus menjadi pengingat bahwa tugas pemerintah maupun masyarakat untuk mewujudkan lingkungan yang aman bagi anak masih belum usai.

"Kami tentu sangat prihatin dan berduka cita atas meninggalnya anak korban di tangan orang tua kandungnya. Apapun alasan dan kondisinya sangat tidak dibenarkan, orang tua yang semestinya memberikan perlindungan bagi anak malah menyiksa dan mengakhiri hidup anaknya sendiri," katanya.

 

Sebelumnya, jenazah balita laki-laki berinisial RMR (3 tahun 9 bulan) ditemukan oleh warga di sebuah ruko di kawasan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi pada Senin (6/1).

Polisi kemudian menangkap tersangka AZR (19) dan SD (22) di Karawang, Jawa Barat, Rabu (8/1).

Korban tewas diduga dianiaya oleh orang tuanya karena kesal korban muntah di teras minimarket sehingga kedua tersangka mendapat teguran dari karyawan minimarket.

Kedua tersangka adalah orang tua korban. Dalam keseharian kedua tersangka merupakan pengemis.

 

 


Pewarta : Anita Permata Dewi
Editor : Andriy Karantiti
Copyright © ANTARA 2025