Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menyiapkan 103 pos kesehatan yang diaktifkan di seluruh kabupaten/kota menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) di daerah itu.

“Ada 103 pos kesehatan yang harus kita aktifkan selama Nataru. Persiapan obat-obatan di posko dan fasilitas layanan kesehatan harus dipastikan aman,” kata Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Reny A Lamadjido di Palu, Rabu.

Pemprov Sulteng bersama jajaran kesehatan daerah telah melaksanakan rapat koordinasi sebagai tindak lanjut arahan Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan terkait dengan kesiapsiagaan sektor kesehatan menghadapi libur panjang Nataru.

Rapat tersebut diikuti para kepala Dinas Kesehatan kabupaten/kota, direktur rumah sakit, serta kepala puskesmas se-Sulawesi Tengah .

Ia menekankan pentingnya memastikan ketersediaan obat-obatan di posko dan fasilitas layanan kesehatan.

Oleh karena itu, ia meminta rumah sakit menata jadwal tenaga medis agar pelayanan tetap optimal, terutama dokter jaga dan dokter ahli.

“Kalau ada dokter yang merayakan Natal, mohon diatur yang tidak merayakan untuk bertugas. Kita ingin semua keluarga merayakan Natal dengan aman dan nyaman,” katanya.

Ia menekankan pentingnya kecepatan respons di rumah sakit dan puskesmas.

Ia meminta setiap fasilitas layanan kesehatan menyediakan nomor kontak person yang mudah dihubungi masyarakat agar tidak ada pasien menunggu lama.

Ia mengingatkan direktur rumah sakit aktif memantau stok obat dan melaporkan kebutuhan mendesak kepada Dinas Kesehatan provinsi.

Untuk memastikan keamanan perjalanan masyarakat, kata dia, petugas pos kesehatan di terminal juga melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap para sopir angkutan umum sesuai arahan Menteri Dalam Negeri.

Dia juga mengingatkan potensi bencana akibat cuaca yang tidak menentu.

Menurut dia, berbagai kejadian bencana hidrometeorologi di beberapa provinsi menjadi peringatan agar daerah tetap waspada.

Pemprov Sulteng dijadwalkan menggelar rapat koordinasi bersama BPBD dan BMKG untuk mematangkan langkah mitigasi bencana selama periode Nataru.

“BMKG akan kita dilibatkan untuk memberikan pembaruan prakiraan cuaca secara berkala,” ujarnya.

Ia mendorong seluruh pihak memperkuat koordinasi agar pelayanan kesehatan selama Nataru berjalan lancar dan responsif.

“Lebih baik kita mengantisipasi sebelum terjadi. Rumah sakit, puskesmas, dan Dinas Kesehatan harus selalu siaga. Kalau ada masalah, jangan segan-segan melapor ke provinsi,” katanya.

Ia mengharapkan seluruh rangkaian perayaan Nataru dapat berlangsung aman, lancar, dan bebas dari gangguan kesehatan maupun bencana.


Pewarta : Nur Amalia Amir
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2025