Jakarta (ANTARA) - Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Arief Rosyid Hasan memuji pilihan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) memilih tujuh anak muda dengan spesifikasi yang beragam, yang akan menopang visi untuk membangun Indonesia Maju.
Salah satu pilihan menarik yang dipuji Arief adalah dipilihnya Sekretaris Jenderal Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi) dan Mantan Ketua Umum PB Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Aminuddin Ma'ruf.
"Aminuddin teman generasi saya di organisasi pengkaderan mahasiswa, dia di PMII dan saya di HMI. Pengalaman memimpin dia tentu di atas rata-rata," kata Arief lewat pesan singkat yang diterima di Jakarta, Kamis.
Arief mengatakan kapasitas yang dimiliki Aminuddin dibutuhkan oleh Presiden Jokowi untuk menjangkau segmen pemuda yang ada di pesantren seluruh Indonesia dan kelompok-kelompok aktivis pemuda yang lain.
"Dia pernah memimpin salah satu organisasi mahasiswa Islam terbesar di Indonesia. Dia juga punya banyak anggota yang tersebar di seluruh Indonesia," kata Plt Sekretaris Jenderal Dewan Masjid Indonesia itu.
Dalam konteks tersebut, menurut Arief, Presiden Jokowi memilih anak-anak muda yang energik dengan beragam prestasi tersebut.
Arief mengatakan jika Presiden selalu menyampaikan langkah demi langkah tidak lagi cukup. Kini lompatan demi lompatan yang Indonesia butuhkan. "Lambat asal selamat tidak lagi relevan, yang kita butuhkan adalah cepat dan selamat," kata Presiden Jokowi dalam pidatonya sewaktu dilantik jadi Presiden RI sebulan yang lalu (20/10).
Arief berharap dengan bantuan staf khusus Presiden yang berasal dari kalangan milenial itu, bisa memaksimalkan kebijakan yang sudah dibuat Presiden Jokowi sebelumnya.
Terutama dalam rangka sinkronisasi 30 kementerian lembaga untuk pelayanan kepemudaan dalam Perpres Nomor 66 tahun 2017 tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor Pelayanan Kepemudaan.
"Kebijakan Pak Presiden dengan Perpres tersebut yang setidaknya akan bisa memperbaiki kesenjangan antar-anak muda yang ada selama ini, antar-mereka yang di perkotaan dan pedesaan," kata Arief.
Baca juga: Presiden Jokowi kenalkan 7 orang staf khusus milenial
Salah satu pilihan menarik yang dipuji Arief adalah dipilihnya Sekretaris Jenderal Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi) dan Mantan Ketua Umum PB Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Aminuddin Ma'ruf.
"Aminuddin teman generasi saya di organisasi pengkaderan mahasiswa, dia di PMII dan saya di HMI. Pengalaman memimpin dia tentu di atas rata-rata," kata Arief lewat pesan singkat yang diterima di Jakarta, Kamis.
Arief mengatakan kapasitas yang dimiliki Aminuddin dibutuhkan oleh Presiden Jokowi untuk menjangkau segmen pemuda yang ada di pesantren seluruh Indonesia dan kelompok-kelompok aktivis pemuda yang lain.
"Dia pernah memimpin salah satu organisasi mahasiswa Islam terbesar di Indonesia. Dia juga punya banyak anggota yang tersebar di seluruh Indonesia," kata Plt Sekretaris Jenderal Dewan Masjid Indonesia itu.
Dalam konteks tersebut, menurut Arief, Presiden Jokowi memilih anak-anak muda yang energik dengan beragam prestasi tersebut.
Arief mengatakan jika Presiden selalu menyampaikan langkah demi langkah tidak lagi cukup. Kini lompatan demi lompatan yang Indonesia butuhkan. "Lambat asal selamat tidak lagi relevan, yang kita butuhkan adalah cepat dan selamat," kata Presiden Jokowi dalam pidatonya sewaktu dilantik jadi Presiden RI sebulan yang lalu (20/10).
Arief berharap dengan bantuan staf khusus Presiden yang berasal dari kalangan milenial itu, bisa memaksimalkan kebijakan yang sudah dibuat Presiden Jokowi sebelumnya.
Terutama dalam rangka sinkronisasi 30 kementerian lembaga untuk pelayanan kepemudaan dalam Perpres Nomor 66 tahun 2017 tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor Pelayanan Kepemudaan.
"Kebijakan Pak Presiden dengan Perpres tersebut yang setidaknya akan bisa memperbaiki kesenjangan antar-anak muda yang ada selama ini, antar-mereka yang di perkotaan dan pedesaan," kata Arief.
Baca juga: Presiden Jokowi kenalkan 7 orang staf khusus milenial