Mataram (antarasulteng.com) - Lembaga Apresiasi Keris Indonesia Nusa Tenggara Barat
mengungkapkan cukup banyak keris atau senjata milik raja-raja Lombok,
Nusa Tenggara Barat, disimpan di sejumlah museum di Belanda.
"Keris-keris
tersebut sebagian besar dijual oleh pemiliknya karena terbentur masalah
ekonomi," kata Ketua Lembaga Apresiasi Keris Indonesia (LAKI) Nusa
Tenggara Barat, Irwan Prasetya, di Mataram, Rabu.
Dia menuturkan,
ketika berkunjung ke Belanda beberapa waktu lalu ditawarkan oleh
sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Belanda agar membawa pulang
keris-keris tersebut ke Lombok.
"Namun pada waktu itu belum terpikirkan (untuk membawa pulang keris tersebut)," katanya.
Hingga kini masih banyak keris-keris pusaka masyarakat Lombok yang
dijual oleh para pedagang ke luar daerah seperti ke Bali dan Jawa
bahkan ke luar negeri.
Dia mengatakan, dalam upaya melestarikan keris-keris peninggalan
para leluhur tersebut dilakukan oleh para pecinta keris dan kolektor
keris.
Irwan yang juga Ketua Pedagang Kaki Lima (PKL) Kota Mataram
menjelaskan, sebagian besar masyarakat di daerah ini memiliki keris dan
disimpan dengan baik sebagai peninggalan sejarah.
Berita Terkait
Penerbangan di Bandara Lombok kembali normal
Kamis, 14 November 2024 8:40 Wib
FIK UI latih kader Puskesmas beri MPASI dengan rempah Lombok
Selasa, 24 September 2024 9:11 Wib
BPH Migas pastikan kesiapan pasokan BBM selama ajang MotoGP di Lombok
Rabu, 11 September 2024 14:15 Wib
KPK bersama BPKP NTB agendakan cek fisik shelter tsunami Lombok Utara
Rabu, 7 Agustus 2024 13:56 Wib
Dispar: Tarif hotel jelang MotoGP Mandalika 2024 tetap ramah
Senin, 5 Agustus 2024 13:38 Wib
Puluhan UMKM menikmati berkah MXGP Lombok di Sirkuit Selaparang
Sabtu, 29 Juni 2024 21:27 Wib
Ducati Riding Experience di Sirkuit Mandalika bisa ditonton gratis
Jumat, 7 Juni 2024 11:51 Wib
DPRD Lombok Tengah dukung peningkatan produksi UMKM
Jumat, 19 April 2024 10:08 Wib