Bupati Buol ingatkan harus terapkan protokol kesehatan

id Sulteng,Corona,Bupati Buol ingatkan protokol kesehatan,terapkan protokol kesehatan

Bupati Buol ingatkan harus terapkan protokol kesehatan

Bupati Buol dr. Amiruddin Rauf menjadi narasumber dalam Webinar Nasional dengan tema "Produktifitas Daerah Pada Masa Kenormalan Baru Dalam Bayang-bayang COVID-19" yang diadakan DPD KNPI Sulteng di Palu, Kamis sore (2/7). (ANTARA/Muhammad Arsyandi)

COVID-19 bersama kita, ada di sekitar kita. Kita harus membiasakan hidup berdampingan namun dengan menerapkan protokol kesehatan agar tidak terpapar
Palu (ANTARA) - Bupati Buol, dr.Amiruddin Rauf menyatakan virus corona COVID-19 merupakan suatu keniscayaan yang tidak dapat hilang dalam waktu dekat dan ada di mana-mana namun kasat mata.

"COVID-19 bersama kita, ada di sekitar kita. Kita harus membiasakan hidup berdampingan namun dengan menerapkan protokol kesehatan agar tidak terpapar,"katanya dalam Web-Seminar (Webinar) Nasional yang diadakan Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Sulawesi Tengah (Sulteng) di Kota Palu, Kamis.

Pernyataan Amiruddin yang juga seorang dokter itu bukan tanpa alasan, sebab menurutnya selama vaksin atau obat untuk membasi virus yang pertamakali menginfeksi warga di Tiongkok itu belum ditemukan maka selama itu pula COVID-19 akan membayang-bayangin warga, tidak terkecuali warga Kabupaten Buol.

Olehnya menerapkan protokol kesehatan penanganan dan pencegahan COVID-19 Kementerian Kesehatan dalam kehidupan sehari-hari mesti dilakukan oleh masyarakat sejak dini agar tidak terjagkit.

Baca juga: Bupati minta warga Buol patuhi aturan PSBB
Baca juga: Jubir Presiden: Belajarlah penanganan COVID-19 dari Kabupaten Buol


"Terapkan 4M yaitu mencuci tangan, memakai masker saat berada di luar rumah, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan,"ucapnya dalam webinar bertemakan "Produktifitas Daerah pada Masa Kenormalan Baru dalam Bayang-bayang COVID-19," yang diikuti Juru Bicara Presiden RI, M. Fadjroel Rachman itu.

Amiruddin membuktikan Kabupaten Buol berhasil keluar dari zona merah COVID-19 di Sulteng setelah dua kali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus mata rantai penularan dan penyebaran COVID-19 di sana terutama membiasakan masyarakat menerapkan protokol kesehatan di masa nenormalan baru atau new normal.

"Memang tidak mudah merubah kebiasaan masyarakat tetapi jika protokol kesehatan itu diterapkan kita akan aman dari penularan COVID-19,"tambahnya.

Buol sempat menjadi zona merah karena terjadi transmisi lokal atau penularan dan penyebaran COVID-19 antar warga di sana, bahkan Buol menjadi daerah di Sulteng dengan jumlah kasus COVID-19 tertinggi mencapai 57 kasus.

Tapi saat ini tinggal dua pasien COVID-19 yang dirawat di sana.