Jakarta (ANTARA) - Baru-baru ini seseorang yang diduga sebagai penggemar fanatik Via Vallen dilaporkan membakar mobil milik sang idola yang terpakir di depan rumahnya.
Psikolog Intan Erlita mengatakan sikap fanatisme berlebihan yang ditunjukkan oleh para penggemar atau fans terhadap idolanya ternyata bisa dikategorikan sebagai gangguan psikologis.
Apalagi menurut dia, jika sikap berlebihan dari para fans itu sampai menyebabkan celaka atau hal buruk bagi sang idola.
"Ya kalau sudah mengganggu atau bahkan sudah menimbulkan kecelakaan itu sudah ada yang namanya gangguan. Tapi gangguannya apa perlu ada pemeriksaan lebih lanjut," kata Intan kepada ANTARA, Kamis.
Rasa memiliki yang terlampau besar
Pendiri firma pelatihan profesional Hijrah Coach itu menjelaskan bahwa sikap fanatisme berlebihan fans bisa terjadi karena rasa memiliki yang terlampau besar sehingga apabila sang idola tidak memberikan respon sesuai yang diharapkan dapat menimbulkan rasa marah, cemburu, hingga dendam.
Lebih lanjut, menurut Intan biasanya sikap fanatisme berlebihan seorang fans kepada idolanya dapat timbul dari hal-hal yang kecil hingga dapat berkembang menjadi hal yang besar.
"Pasti gangguannya enggak langsung besar, tapi dari kecil dulu kayak DM setiap hari itu kan udah mengganggu. Terus enggak dihiraukan jadi nambah sampai mengintai. Nah itu kan makin lama makin naik perilakunya yang akhirnya mengganggu si artis atau idolanya," ujar dia.
Jika sudah seperti itu, menurut Intan, seseorang bisa bertindak jauh lebih nekat. Dia mencontohkan dalam beberapa kasus antara fans dan idola bisa sampai berujung kematian.
"Jadi yang terjadi seperti itu ketika seseorang berlebihan untuk menyukai seseorang. Beberapa kasus bahkan sampai ada yang ditembak gitu kan. Memang karena rasa memilikinya besar, tapi dia tidak bisa memiliki, ya mending dia mati aja biar enggak ada siapapun yang memiliki dia. Jadi udah enggak rasional pemikirannya," kata intan yang pernah populer sebagai presenter acara olahraga itu.
Intan mengatakan menggemari sosok atau artis bukan tindakan yang salah. Namun hal itu menjadi masalah jika sudah terlampau berlebihan dan tidak rasional dalam memperlakukan sang idola.
"Kalau hanya sekedar suka atau mengagumi boleh. Bahkan ada beberapa fans yang punya komunitas untuk support si artisnya dan ikutin yang positif dari artisnya. Itu enggak apa-apa," ungkap Intan Erlita.
"Tapi yang jadi masalah ketika itu menjadi sesuatu yang berlebihan. Artis itu kan juga manusia ya, dia juga pengin punya rasa aman, nyaman, dan tenang dalam hidupnya," kata dia.
Jika tindakan fans sudah terlampau berlebihan, Intan mengatakan bahwa tindakan tegas perlu diambil oleh sang artis untuk mengatasi hal tersebut.
"Mungkin sudah mulai bisa menghubungi pihak kepolisian karena sudah ada rasa ketidaknyamanan, kan itu boleh untuk melaporkan walaupun tidak langsung dibawa ke ranah hukum," kata Intan.
Berita Terkait
Adira Finance perluas layanan masyarakat dengan gelar Adira Expo di Luwuk-Palu
Kamis, 25 April 2024 15:28 Wib
Honda bagikan tips berkendara aman saat libur
Rabu, 24 April 2024 14:44 Wib
Honda AP bekali safety riding Pelajar SMA Negeri 1 Palu menjadi "generasi#Cari_aman'
Selasa, 23 April 2024 19:16 Wib
"Paket Special Lebaran" bulan ini, Honda tawarkan promo PARCEL miliki motor baru
Senin, 22 April 2024 11:25 Wib
DSLNG gelar halalbihalal bersama jurnalis Banggai dan komunitas relawan
Senin, 22 April 2024 9:52 Wib
Pererat silaturahmi, DSLNG dukung safari ramadan sekitar kilang
Kamis, 4 April 2024 12:56 Wib