Film "Ayudia dan Jalan Pulangnya" tayang bertepatan dengan HUT Lampung

id Ayudia dan Jalan Pulangnya,HUT Lampung,Film,Sineas Lampung,Lampung

Film "Ayudia dan Jalan Pulangnya" tayang bertepatan dengan HUT Lampung

Pengenalan film "Ayudia dan Jalan Pulangnya" ke masyarakat. Rabu. (17/3/2021). (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Film ini tayang perdana bertepatan dengan HUT Lampung sebagai kado kecil Komunitas Film Indie Pesawaran
Bandarlampung (ANTARA) - Film "Ayudia dan Jalan Pulangnya" besutan rumah produksi Genia Visinema bakal tayang perdana di Bioskop CGV Transmart Bandarlampung pada Kamis (18/3) bertepatan dengan hari ulang tahun ke-57 Provinsi Lampung.

"Film ini tayang perdana bertepatan dengan HUT Lampung sebagai kado kecil Komunitas Film Indie Pesawaran," kata Sutradara dan Produser Film Ayudia dan Jalan Pulangnya Rizqon Agustia Fahsa, di Bandarlampung, Rabu.

Ia mengatakan bahwa pihaknya akan selalu berupaya membawa nama Lampung dan memakmurkannya melalui kreativitas di dunia drama agar provinsi ini tidak tertinggal dengan daerah lainnya di Indonesia.

Dia juga mengungkapkan bahwa dalam pembuatan film "Ayudia dan Jalan Pulangnya" tersebut bermodalkan nekad.

"Ini murni swadaya komunitas, nggak ada pembiyaan pihak lain. Kami bersyukur film ini bisa diputar di bioskop setelah melalui perjuangan panjang dan cukup melelahkan, harapan kami bisa tayang di bioskop seluruh Indonesia,” ujarnya

Pada sisi lain, dia memaparkan film bergenre drama dengan durasi 88 menit ini mengisahkan tentang Ayudia yang sejak kecil diasuh oleh Om dan Tantenya di Jakarta sehingga tak banyak informasi yang diketahui tentang Ayahnya.

Baca juga: Film "Ayudia dan Jalan Pulangnya" angkat potensi wisata provinsi Lampung

Hingga pada satu waktu Ayudia memutuskan mencari Ayahnya yang bernama Samsuddin, hanya berbekal ingatannya pada laut, perahu dan lumba-lumba.

"Berawal dari itu Ayudia ditemani Bayu dan Dije memulai pencarian Samsuddin ayahnya dari Teluk Kiluan Lampung," jelasnya.

Ia pun mengungkapkan film yang diambil dari kisah nyata ini mengambil lokasi shooting di Kota Tua (Jakarta), Pasar Bambu Kuning, Kota Bandarlampung, kampung adat Way Lima Kabupaten Pesawaran.

Selain itu, shooting film juga mengambil kawasan wisata yang ada di Kabupaten Pesawaran seperti Pantai Mahitam, Pulau Kelagian, Desa Pagar Jaya, Teluk Hantu, pulau wayang, dan Dermaga Ketapang,

“Dalam film ini saya menawarkan keharuan drama dari Ayudia yang kehilangan sosok ayahnya sejak kecil serta memperkenalkan potensi wisata dan budaya Lampung melalui petualangan Ayudia dalam mencari jejak ayahnya," kata dia.

Ia pun berharap dengan Film ini ke depan Lampung akan mendapat tempat dan diperhitungkan di industri film nasional.

“Saya berharap di Lampung banyak rumah produksi yang profesional dan produktif. Harapannya tentu bisa bersaing dengan rumah produksi dari daerah lainnya,” kata dia.