Mamuju (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar meluncurkan "Lipa Saqbe Mandar Sureq Marasa" atau sarung sutra khas Mandar dengan ragam corak Marasa (mandiri, cerdas dan sehat) sebagai upaya pengembangan ekonomi kreatif di daerah itu.
"Peluncuran 'Lipa Saqbe Mandar Sureq Marasa' ini bukan hanya kegiatan seremonial belaka, melainkan menjadi momentum untuk terus mendorong pengembangan ekonomi kreatif pada subsektor lainnya, yang diharapkan berdampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di masa pandemi COVID-19," kata Ali Baal Masdar, Minggu.
Peluncuran sarung sutra khas Mandar dengan ragam corak Marasa' itu, diipusatkan di Desa Karama, Kecamatan Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar, melalui kegiatan Semesta Saqbe Mandar yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Sulbar.
Peluncuran itu menurut Gubernur, merupakan bentuk apresiasi dan penyemangat kepada para "Panetteq" atau komunitas yang memproduksi tenunan tradisional, khususnya kain sutra Mandar.
"Salah satu bentuk dukungan nyata yang perlu dilakukan adalah menjadikan produk tenun Saqbe Mandar maupun hasil tenunan tradisional Sulbar sebagai pakaian untuk kegiatan-kegiatan formal.
"Para kelompok penenun yang tersebar di berbagai tempat di Sulbar, perlu terus disemangati melalui kegiatan secara terkoordinasi, sehingga diharapkan bermunculan inovasi dan kreativitas berupa aneka jenis motif atau Sureq Lipa Saqbe Mandar, seperti Sureq Marasa yang diluncurkan," terang Ali Baal Masdar.
Provinsi Sulbar memiliki potensi kepariwisataan yang beragam, termasuk yang bersumber dari kearifan lokal masyarakat.
Potensi itu memiliki prospek untuk pengembangan usaha industri ekonomi kreatif.
Diantaranya kata Ali Baal Masdar, aneka produk tenun tradisional yang sudah dikenal selama ini, yaitu tenun Saqbe Mandar, ada juga tenun Sekomandi dari Kalumpang Mamuju dan tenun Sambu dari Mamasa.
"Mari kita menggaungkan kebanggaan memakai produk lokal daerah kita," ucapnya.
Gubernur menjelaskan, tenun Saqbe Mandar merupakan salah satu ciri khas daerah Sulbar yang telah dikenal sejak zaman dahulu.
Saqbe Mandar telah diperdagangkan ke penjuru nusantara, termasuk di daerah Sumatera Barat yang menjadikan Saqbe Mandar sebagai pakaian kebesaran dan dikenakan para petinggi kerajaan zaman dahulu di daerah tersebut.
"Hal tersebut menunjukkan penghargaan begitu tinggi. Untuk itu, selaku kepala daerah, saya berharap kepedulian untuk terus menjaga dan merawat tenun Mandar demi mengembalikan kejayaan Saqbe Mandar," kata Ali Baal Masdar.
Sementara, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulbar Farid Wajdi mengatakan, peluncuran tersebut menjadi persembahan dan juga menandai keikutsertaan Sulbar dalam mensukseskan Hari Tenun Nasional yang jatuh pada 7 September 2021.
Dalam mempromosikan kegiatan itu kata Farid Wajdi, dukungan masyarakat Sulbar merupakan kekuatan besar bagi Dinas Pariwisata Sulbar untuk semakin bersemangat dan optimistis akan suksesnya Semesta Saqbe Mandar.
Berita Terkait
Gubernur Sulbar pamit jelang berakhirnya masa tugas
Jumat, 6 Mei 2022 4:32 Wib
Gubernur optimistis Sulbar segera jadi provinsi informatif
Minggu, 19 Desember 2021 20:20 Wib
Gubernur Sulbar minta OPD optimalkan kinerja tahun terakhir RPJMD
Minggu, 19 Desember 2021 20:08 Wib
Gubernur Sulbar motivasi atlet ke PON Papua
Sabtu, 11 September 2021 19:20 Wib
Pemprov Sulbar rancang rumah sakit terpadu di Majene
Selasa, 13 Juli 2021 5:35 Wib
Gubernur ajak masyarakat Sulbar manfaatkan pangan lokal
Sabtu, 3 Juli 2021 17:06 Wib
Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar minta OPD berinovasi antisipasi bencana
Jumat, 12 Maret 2021 5:26 Wib
Sulbar akan bangun selter bagi pekerja migran Indonesia
Sabtu, 28 November 2020 5:41 Wib