Guru Besar UIN Palu: Berkurban simbol saling menguatkan sesama manusia

id Prof Sagaf Pettalongi,UIN Palu,UIN Datokarama,Hari raya kurban,Idul adha 1443 hijriah

Guru Besar UIN Palu:  Berkurban simbol saling menguatkan sesama manusia

Guru Besar UIN Datokarama Palu Sagaf S Pettalongi MPd (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Palu (ANTARA) - Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Sulawesi Tengah, Sagaf S Pettalongi di Palu, Ahad, mengemukakan berkurban menjadi simbol untuk berbagi demi saling menguatkan antarsesama manusia, demi menopang upaya percepatan peningkatan kesejahteraan.

Berkurban, kata Sagaf, juga mengandung nilai spiritual dan sosial, yang salah satu tujuannya untuk mewujudkan kemaslahatan komunal dalam kehidupan sosial berbangsa dan bernegara.

"Berkurban bukan hanya wujud ketaatan untuk maslahah ukhrawi, tapi juga wujud kemaslahatan duniawi dengan semangat berbagi pada sesama," ucap Prof Sagaf yang juga Rektor UIN Datokarama Palu.

UIN Datokarama Palu, ujar dia, menyembelih 15 hewan kurban yang selanjutnya diberikan kepada masyarakat yang berhak menerima.

Sagaf menerangkan berkurban sesungguhnya tidak hanya berdimensi ubudiyah vertikal, tetapi juga berdimensi sosial horisontal.

Peristiwa Ibrahim dan Ismail menjadi simbol kepatuhan dan keikhlasan dalam menjalankan perintah Allah SWT yang di dalamnya terkandung pelajaran besar di antaranya tentang dimensi ubudiyah vertikal antara seorang hamba dengan Tuhannya, serta dimensi horisontal antarsesama manusia.

Kepatuhan dan keikhlasan dalam menjalankan perintah Tuhan yang terkait dengan ibadah dan bagian dari ibadah, sebut Sagaf, perlu diikutkan dengan menumbuhkan jiwa solidaritas serta toleransi dan kepedulian antar sesama manusia.

Maka berkurban menjadi simbol untuk meredam kepentingan pribadi dan mengedepankan kepentingan bersama.

"Di sinilah letak dimensi horizontal dengan semangat berbagi untuk sesama manusia," katanya.

Sagaf mengatakan nilai dari dimensi horisontal ini, jika dipelihara dan ditingkatkan dan dilakukan secara berkelanjutan usai Idul Adha, maka akan berdampak pada percepatan pembangunan kemaslahatan dan kemakmuran umat.

"Salah satu pelajaran besar dari berkurban adalah keikhlasan dan ketulusan untuk berbagi dengan sesama demi mempercepat kebangkitan bersama dan saling menguatkan," ujarnya.