Untad Palu turunkan 157 mahasiswa magang MBKM

id Pendidikan

Untad Palu  turunkan 157 mahasiswa magang MBKM

ARSIP - Gedung Rektorat Universitas Tadulako di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah. ANTARA/Muhammad Izfaldi

Palu (ANTARA) -
Universitas Tadulako (Untad) Palu menurunkan sebanyak 157 mahasiswa dalam Program Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB) yakni bagian dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
 
"Mahasiswa Untad yang mengikuti Program MSIB adalah mereka yang telah memenuhi syarat dalam Program MBKM, dan ini masuk tahun ketiga Universitas Tadulako ikut serta dalam Magang Studi Independen Bersertifikat," kata Wakil Rektor Bidang Akademik Untad, Lukman Nadjamuddin di Palu, Senin.
 
Dia merinci 157 mahasiswa tersebut berasal dari fakultas yang berbeda yaitu Fakultas Kehutanan tiga orang, Fakultas Hukum tiga orang, Fakultas Teknik 65 orang dan Fakultas Pertanian tujuh orang.
 
Selanjutnya, Fakultas Ekonomi 30 orang, Fakultas Kesehatan Masyarakat satu orang, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam sembilan orang, Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Lolitik 16 orang serta dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 22 Orang.
 
Adapun total 157 mahasiswa itu, sambung Lukman, akan mengikuti program tersebut selama 6 bulan, terhitung sejak tiga bulan terakhir akhir 2022 sampai dengan tiga bulan awal 2023.
 
"Dalam seleksi yang sudah dilaksanakan itu tidak membatasi jumlah mahasiswa dari setiap fakultas, karena bergantung dari animo mahasiswa yang mendaftar dan dorongan dari semua pihak," ucap Warek Akademik Untad itu.
 
Dia menambahkan, dalam pelaksanaan program tersebut terdapat 54 tempat yang menjadi mitra kerja MBKM, baik lembaga media massa maupun kantor instansi pemerintah dan swasta yang berada di dalam dan di luar wilayah Sulteng.

Oleh karena itu, pihaknya berharap mahasiswa yang terlibat dalam program tersebut agar memanfaatkan kesempatan dengan baik, sekaligus menambah pengalaman serta dapat membangun jaringan yang bagus agar lebih siap saat memasuki dunia kerja secara profesional.
 
"Kami juga berharap MSIB dapat menjadi pola baru dalam proses pembelajaran di Perusahaan/instansi yang dapat memberikan pengalaman lebih kepada mahasiswa tentang budi dan praktisi untuk masuk ke dunia kerja atau wirausaha sesuai dengan keinginan mereka," demikian Lukman.