Unik, Remaja Suriah Tampil Cemerlang Di Kontes "Refugees Got Talent"

id suriah

Unik, Remaja Suriah Tampil Cemerlang Di Kontes "Refugees Got Talent"

Acara Refugees Got Talent di penampungan pengungsi Arbat, Irak. (Reuters) (.)

Sulaymaniyah, IraK (antarasulteng.com) - Melantunkan lagu nan menyentuh di bawah sinar terang bulan, seorang pengungsi Suriah, Mizzgin Rumi, yang awalnya malu-malu bertransformasi menjadi percaya diri begitu dia berhasil memukau penonton.

Rumi (19) adalah satu dari 10 penampil di panggung di kamp pengungsian Arbat yang berdebu di wilayah semi-otonom  Utara Kurdistan Irak, berkompetisi dalam final yang dinanti-nantikan dalam ajang kontes bakat Refugees Got Talent.

Pertunjukan itu mirip dengan acara musik waralaba global Got Talent besutan impresaris musik asal Inggris, Simon Cowell. Refugees Got Talentdiselenggarakan UNHCR untuk menandai Hari Pengungsi Dunia pada Senin dan menjadi pusat perhatian bagi banyak orang di penampungan pengungsi.

Rumi kaget saat tahu dia menjadi favorit dari keempat juri, penampilannya menyulut sorak-sorai yang jarang terjadi dan perayaan di antara lebih dari 7.500 rumah pengungsi Suriah di penampungan pengungsi.
 yang luas. 

Dari kota yang pernah dikoyak perang, Kobani di Utara Suriah, Rumi dan keluarganya sudah tinggal di Arbat selama dua tahun. Hanya saudara laki-lakinya lah yang tetap tinggal di Kobani, dia memilih berjuang alih-alih kabur.

Diputus akses dari pendidikan membuat banyak remaja pengungsi menjadi bosan di penampungan pengungsi dan Refugees Got Talent dirancang sebagai cara memamerkan bakat mereka, mulai dari bernyanyi hingga menari sampai ke break dance.

"Kontes ini menjaga mereka tetap fokus pada hal-hal yang positif. Kami menyaksikan energi dan kebahagiaan di mata para remaja," kata perwakilan UNHCR Irak, Bruno Geddo.

"Itu sangat memberdayakan mereka. Tadi malam kita melihat bakat dan energi yang luar biasa dari anak-anak muda pengungsi Suriah. Kita ingin menolong mereka mengeluarkan potensi mereka."

Di tempat kedua adalah tari ansambel aneh India, ABCD-Anybody Can Dance, dengan lima gadis remaja pengungsi yang dipimpin Rojbin Baroodo (17), yang mengenakan jins dan kaos.

"Menari adalah hidupku," kata Baroodo yang ceria yang direlokasi ke wilayah Kurdi Irak dua tahun lalu setelah kabur dari kota Suriah Hassakeh bersama keluarganya.

"Musik India tak populer di Suriah, namun saat saya mulai melakukan ini, ini jadi populer," katanya dalam Bahasa Inggris yang baik dengan aksen yang dipengaruhi kecintaannya terhadap film-film Bollywood.


Penerjemah: Ida Nurcahyani