Washington (ANTARA) - Amerika Serikat, Rabu (16/7) mendesak Israel dan pemerintah Suriah untuk menarik pasukan masing-masing dari wilayah selatan Suriah, menyusul konflik yang berlangsung selama beberapa hari di wilayah Suwayda.
“Yang jelas, kami ingin melihat konflik ini berakhir, kekerasan yang terjadi segera dihentikan, serta penarikan pasukan Israel dan pemerintah Suriah dari wilayah tersebut,” kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Tammy Bruce, saat menjawab pertanyaan terkait harapan AS terhadap situasi di Suriah dalam beberapa jam ke depan.
Ketika ditanya apakah AS telah meminta Israel menghentikan serangannya, Bruce menolak memberikan rincian terkait pembicaraan diplomatik secara spesifik.
“Kami mendesak pemerintah Suriah agar menarik militer mereka guna memberi ruang bagi semua pihak untuk menurunkan ketegangan dan mencari jalan keluar,” ujar Bruce. “Itulah tujuan utama kami, mengingat situasi yang berkembang.”
Sebelumnya, bentrokan telah berlangsung di wilayah selatan Suriah antara milisi Druze dan kelompok Badui di Suwayda. Israel juga melancarkan serangan udara ke Suriah pada Selasa, dengan klaim bahwa tindakan tersebut untuk melindungi komunitas Druze.
“Kami memahami bahwa pasukan Israel turun tangan untuk melindungi warga Druze -- hal ini dapat kami konfirmasi,” kata Bruce.
Selain menyerang aset militer di wilayah selatan Suriah, serangan udara Israel juga menargetkan fasilitas Kementerian Pertahanan Suriah dan kawasan di sekitar istana kepresidenan di ibu kota Damaskus.
Ketika ditanya Anadolu apakah AS menganggap lokasi-lokasi tersebut sebagai sasaran yang sah bagi Israel, Bruce tidak memberikan jawaban langsung. Namun ia menegaskan bahwa AS tengah berupaya menghentikan kekerasan dan menurunkan eskalasi konflik yang terjadi.
Sumber: Anadolu