Zainut Tauhid minta ASN Kemenag cegah politik identitas

id Zainut Tauhid,Kemenag,Wakil Menteri Agama,Pemilu 2024,Politik identitas

Zainut Tauhid minta ASN Kemenag cegah politik identitas

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid (tengah) didampingi Rektor UIN Datokarama Palu Profesor Sagaf Pettalongi (kanan) dan Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan dan administrasi Umum, Dr Kamaruddin (kiri), di UIN Datokarama, Rabu (15/3/2023) (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Palu (ANTARA) - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi meminta kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Kemenag yang ada di wilayah Sulawesi Tengah, agar turut serta mengedukasi warga tentang pemilihan umum (Pemilu) sekaligus mencegah politik identitas.

"Pemilu adalah hajatan nasional yang harus kita sukseskan," kata Zainut Tauhid, di Palu, Rabu.

Zainut Tauhid melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Sulawesi Tengah, di Kota Palu. Dalam kunjungan itu, ia menghadiri kegiatan pembinaan wawasan ASN lingkup Kemenag di wilayah Sulteng tentang penguatan moderasi beragama dan kerukunan, berlangsung di Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama.

Zainut menyatakan bahwa Pemilu merupakan salah satu agenda nasional yang harus disukseskan. Karena melalui Pemilu, masyarakat akan memilih pemimpin eksekutif, legislatif dan kepala daerah.

Dalam konteks itu, ujar dia, politik identitas yang masih cenderung terjadi harus dicegah. Oleh karena itu, ASN Kemenag perlu untuk mengedukasi masyarakat mengenai tujuan Pemilu dan serta bahaya politik identitas.

"Di tahun politik ini, kita mendorong agar berpolitik secara cerdas dan pintar. Jangan kemudian, terjadi saling menjelekkan dan memfitnah," sebutnya.

Zainut mengatakan, harus dipahami bahwa politik identitas dan identitas politik sangat berbeda. Identitas politik yaitu keterlibatan seseorang secara terikat pada satu lembaga politik.

Sementara, politik identitas yaitu politik yang mengeksploitasi identitas untuk kepentingan politik.

"Ini yang tidak boleh dilakukan dan harus dicegah," ujarnya.

Politik identitas berbasis agama, suku dan budaya, akan berdampak pada melemahnya persatuan dan kesatuan dalam kemajemukan berbangsa dan bernegara.

Oleh karena itu, menurut dia, perlu edukasi kepada masyarakat, agar tidak terpengaruhi dengan politik identitas yang dimainkan oleh pihak - pihak tertentu dalam kontestasi Pemilu.

"Politik itu harus berlandaskan nilai - nilai moral dan beradab," ungkapnya.

Ia menegaskan, pemilu adalah agenda lima tahunan, sementara persaudaraan adalah agenda selama - selamanya.

"Jangan sampai agenda lima tahunan mencederai persaudaraan kita," imbuhnya.

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid menyampaikam arahan pada pembinaan ASN lingkup Kemenag wilayah Sulteng, di UIN Datokarama, Rabu (15/3/2023) (ANTARA/HO-Kiswanto)
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid menyampaikam arahan pada pembinaan ASN lingkup Kemenag wilayah Sulteng, di UIN Datokarama, Rabu (15/3/2023) (ANTARA/HO-Kiswanto)