Pemprov Sulteng menyiapkan benih palawija untuk hadapi dampak El Nino

id El Nino, palawija, padi, jagung, kedelai, antisipasi kemarau, Pemprov Sulteng, TPH Sulteng, Nelson Metubun, petani, pert

Pemprov Sulteng menyiapkan benih palawija untuk hadapi dampak El Nino

Ilustrasi - Seorang petani di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah sedang menjemur gabah hasil panen sebelum digiling menjadi beras, Sabtu (11/3/2023). ANTARA/Moh Ridwan

Palu (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menyiapkan benih tanaman palawija seperti jagung, kedelai, padi yang tidak membutuhkan banyak air untuk menghadapi ancaman dampak El Nino.


 


"Jenis benih yang disediakan dari bantuan pemerintah pusat, tahan terhadap kondisi cuaca ekstrem/kemarau," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Sulteng Nelson Metubun di Palu, Minggu.


 


Ia menjelaskan, benih-benih yang toleran terhadap kekeringan di antaranya Varietas Inpago 5, Inpago 8, Inpago 9, Inpago 10, Inpari 10 Laeya, Rindang 1 Agritani, Rindang 2 Agritani, dan varietas lokal sejenisnya maupun varietas tahan organisme pengganggu tanaman (OPT) endemis khusus untuk komoditas padi.


 


Menurut data DTPH Sulteng, benih padi disiapkan untuk kebutuhan 9.000 hektare, kemudian 3.000 hektare lahan pertanian jagung dan 782 hektare untuk lahan pertanian kedelai.


 


"Benih padi, jagung dan kedelai ini diberikan kepada daerah sentra atau penghasil tiga komoditas tersebut," ujarnya.


 


Benih-benih tersebut diperuntukkan bagi 10 dari 13 kabupaten/kota di Sulteng yang masing-masing mendapat jatah 1.000 hektare untuk Kabupaten Banggai khusus padi, Morowali 1.000 hektare, Poso 1.000 hektare padi, 1.000 hektare jagung dan 361 hektare kedelai.


 


Lalu, Donggala 1.000 hektare padi, Tolitoli 1.000 hektare padi dan 112 hektare kedelai, Buol 1.000 hektare padi, Parigi Moutong masing-masing 1.000 hektare padi dan jagung, Tojo Una-una 1.000 hektare jagung, Morowali Utara 1.000 hektare padi.


 


"Ini langkah konkret pemerintah guna memberikan perlindungan kepada petani dalam meminimalkan dampak El Nino," ucap Nelson.


 


Ia memaparkan, Pemprov Sulteng juga telah menerbitkan Surat Edaran Nomor: 520/8909-V//DIS TPH perihal antisipasi musim kemarau 2023 dan El Nino yang telah disampaikan kepada masing-masing daerah di provinsi ini.


 


Kemudian, masing-masing daerah melalui instansi teknis terkait sudah harus melakukan upaya antisipasi, diantaranya memastikan sarana produksi (saprodi), alat dan mesin pertanian (alsintan) serta sarana pengendalian OPT/penanganan dampak perubahan iklim, termasuk penanganan panen dan pasar.


 


"Kami juga meminta petani mengoptimalkan pemanfaatan sumur pompa, sumur suntik, biopori, embung dan longstorage, dalam mendukung ketersediaan air," kata dia.