Manado (ANTARA) -
Seluas 108 hektare sawah di Desa Ambela, Kecamatan Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara tak bisa memproduksi beras setelah bendungan dan irigasi di Desa Tarun rusak sejak belasan tahun lalu.
"Dulu kami berharap dari 108 hektare areal sawah ini bisa memproduksi beras, tapi sayang bendungan dan irigasinya tak berfungsi" kata Bupati Talaud, Elly Lasut di Desa Ambela, Jumat.
Dulunya, kata Bupati, masyarakat kerap menyebut beras Ambela, beras Tarun, bahkan diharapkan bisa mencukupi kebutuhan masyarakat Talaud, tapi sekarang tidak lagi.
"Pemkab Talaud takut salah untuk mengambil alih pembangunan bendungan tersebut, karena kalau kami perbaiki, tidak sesuai dengan ketentuan karena ini milik pemerintah pusat," ujarnya.
Pemerintah daerah maupun masyarakat di Desa Ambela dan Desa Tarun berharap dapat diperbaiki dan mengaktifkan kembali bendungan Tarun serta jaringan irigasinya.
"Kami hanya menunggu dan mengusulkan agar bendungan ini bisa diperbaiki apakah melalui sumber dana hibah atau APBN lainnya. Itu harapan kami dan masyarakat," ujarnya.
Bupati Elly mengatakan, perbaikan bendungan dan jaringan irigasi Tarun juga sudah disampaikan Kementerian Pertanian melalui Inspektur Jenderal Jan S Maringka.
"Mudah-mudahan apa yang menjadi harapan masyarakat agar ada bantuan tadari pemerintah pusat," ujarnya.
Berita Terkait
Asosiasi dokter Korsel tegaskan agar kenaikan kuota sekolah dibatalkan
Minggu, 28 April 2024 13:01 Wib
Jumlah korban tewas dampak banjir di Kenya jadi 76 orang
Minggu, 28 April 2024 11:37 Wib
Raja Inggris Charles kembali jalani tugas usai pengobatan kanker
Sabtu, 27 April 2024 15:17 Wib
PBB sebut butuh 14 tahun bersihkan puing di Gaza akibat perang Israel
Sabtu, 27 April 2024 15:09 Wib
Erdogan: melindungi Yerusalem berarti membela kemanusiaan dan perdamaian
Sabtu, 27 April 2024 2:57 Wib
Bolivia dukung Ekuador disanksi menyusul penggerebekan kedubes Meksiko
Jumat, 26 April 2024 14:48 Wib