Manado (ANTARA) -
Seluas 108 hektare sawah di Desa Ambela, Kecamatan Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara tak bisa memproduksi beras setelah bendungan dan irigasi di Desa Tarun rusak sejak belasan tahun lalu.
"Dulu kami berharap dari 108 hektare areal sawah ini bisa memproduksi beras, tapi sayang bendungan dan irigasinya tak berfungsi" kata Bupati Talaud, Elly Lasut di Desa Ambela, Jumat.
Dulunya, kata Bupati, masyarakat kerap menyebut beras Ambela, beras Tarun, bahkan diharapkan bisa mencukupi kebutuhan masyarakat Talaud, tapi sekarang tidak lagi.
"Pemkab Talaud takut salah untuk mengambil alih pembangunan bendungan tersebut, karena kalau kami perbaiki, tidak sesuai dengan ketentuan karena ini milik pemerintah pusat," ujarnya.
Pemerintah daerah maupun masyarakat di Desa Ambela dan Desa Tarun berharap dapat diperbaiki dan mengaktifkan kembali bendungan Tarun serta jaringan irigasinya.
"Kami hanya menunggu dan mengusulkan agar bendungan ini bisa diperbaiki apakah melalui sumber dana hibah atau APBN lainnya. Itu harapan kami dan masyarakat," ujarnya.
Bupati Elly mengatakan, perbaikan bendungan dan jaringan irigasi Tarun juga sudah disampaikan Kementerian Pertanian melalui Inspektur Jenderal Jan S Maringka.
"Mudah-mudahan apa yang menjadi harapan masyarakat agar ada bantuan tadari pemerintah pusat," ujarnya.
Berita Terkait
PBB sebut pembahasan isu HAM dengan Taliban berlangsung 'konstruktif'
Jumat, 13 Desember 2024 11:01 Wib
Sekjen PBB prihatin atas serangan udara Israel yang berulang di Suriah
Jumat, 13 Desember 2024 10:46 Wib
Trump kecam Ukraina karena serang Rusia dengan rudal jarak jauh AS
Jumat, 13 Desember 2024 9:18 Wib
RI dorong dunia terus tekan Israel penuhi gencatan senjata di Gaza
Kamis, 12 Desember 2024 14:16 Wib
Presiden AS Joe Biden diminta cabut sanksi terhadap Suriah
Kamis, 12 Desember 2024 12:19 Wib
Irlandia akan ikut gugat Israel atas dugaan genosida di Gaza
Kamis, 12 Desember 2024 8:44 Wib