Rektor UT: Konferensi AAOU beri pengalaman akademik positif bagi dunia
Jakarta (ANTARA) - Rektor Universitas Terbuka (UT) sekaligus Presiden Asian Association of Open Universities (AAOU) Prof. Ojat Darojat menyatakan Konferensi Tahunan AAOU ke-36 telah mampu memberi pengalaman akademik yang positif bagi dunia.
“Terima kasih kepada Rektor dan seluruh staf panitia Anadolu University yang telah menyelenggarakan AAOU Annual Conference 2023 dengan baik dan telah memberikan pengalaman akademik positif,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Konferensi Tahunan AAOU ke-36 yang berlangsung di Istanbul, Turki, ditutup, Sabtu (30/9), dan akan dilanjutkan pada AAOU Annual Conference ke-38 pada 2024 di Allama Iqbal Open University, Islamabad, Pakistan.
Dalam Konferensi AAOU ke-36 terdapat lima agenda yakni dimulai dengan sesi paralel dari 20 penyaji terakhir dan dilanjutkan dengan paparan oleh pembicara kunci Prof. Zia Ul-Qayyum dari Allama Iqbal Open University (AIOU), Pakistan.
Zia menjelaskan topik bertajuk The Genesis of Next-Gen Classrooms: How Blockchain and Generative AI can Transform Educational Realities yakni terkait teknologi generative artificial intelligence (AI) dan blockchain yang berpotensi mengubah dunia pendidikan termasuk pendidikan tinggi terbuka.
Berikutnya adalah sesi presentasi jurnal AAOU oleh dewan redaksi yaitu Prof. Tian Belawati dan Prof. KC Li yang mengatakan jurnal AAOU telah terindeks di Scopus Q1 sehingga menjadi rujukan bagi dosen dan peneliti masing-masing institusi anggota AAOU untuk mengirimkan manuskrip terbaiknya.
Kemudian berlanjut ke sesi pengumuman beberapa penghargaan dengan masing-masing pemenang berhak atas medali dan uang dari AAOU yaitu 500 dolar AS untuk peraih medali emas dan 250 dolar AS bagi peraih medali perak.
Penghargaan ini meliputi kategori Young Innovator Award dengan peraih perak adalah Saw Fen Tan dari Wawasan Open University dengan judul penelitian Revolutionising Learning Management System with AIGC-Avatar: Insights from Students Perspective.
Pada kategori Best Paper Award, yang berhasil memenangkan medali emas adalah Jung Hyun Park dan Jin Gon Shon dari Korea National Open University (KNOU) dengan judul penelitian Exploring the Impact of Motivational Factors on Learner Participation in E-learning.
Sedangkan pemenang medali perak pada kategori tersebut adalah Jinah Seol dkk. dari KNOU dengan judul penelitian A Study on the Fulfilment of Practicum and Digital Literacy in Distance Education.
Medali perak pada kategori yang sama juga diraih oleh David Lim dkk. dari Open University Malaysia (OUM) dengan judul penelitian Problematizing Technological Solutionism in Open Universities: Perspectives Drawn Using the Method of Empathy-Based Stories (MEBS).
Pada kategori Best Practice Award, yang menjadi pemenang medali emas adalah Nantha Kumar dari OUM dengan judul penelitian Leveraging Generative AI to Build a Bespoke Educational Chatbot.
Sedangkan yang menjadi pemenang medali perak dalam kategori tersebut adalah Roberto Figueroa dari University of the Philippines Open University (UPOU) dengan judul penelitian Ibook Plus: An Interactive Book-Based Approach in Open and Distance E-learning.
Medali perak pada kategori itu turut diraih oleh Hajrah Amir dkk. dari National University of Sciences and Technology (NUST) dan AIOU dengan judul penelitian Development of Predictive Model for Student Learning Outcomes Based on Spatial Learning Analytics of Open and Distance Learning Students.
Sementara yang keluar sebagai pemenang pada kategori Meritorious Service Award (MSA) adalah Prof. KC Li dari Hong Kong Metropoltan University.
Kategori penghargaan MSA ini khusus diberikan kepada tokoh yang telah berdedikasi secara konsisten dan dalam kurun waktu panjang terhadap kemajuan pendidikan tinggi jarak jauh.*
“Terima kasih kepada Rektor dan seluruh staf panitia Anadolu University yang telah menyelenggarakan AAOU Annual Conference 2023 dengan baik dan telah memberikan pengalaman akademik positif,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Konferensi Tahunan AAOU ke-36 yang berlangsung di Istanbul, Turki, ditutup, Sabtu (30/9), dan akan dilanjutkan pada AAOU Annual Conference ke-38 pada 2024 di Allama Iqbal Open University, Islamabad, Pakistan.
Dalam Konferensi AAOU ke-36 terdapat lima agenda yakni dimulai dengan sesi paralel dari 20 penyaji terakhir dan dilanjutkan dengan paparan oleh pembicara kunci Prof. Zia Ul-Qayyum dari Allama Iqbal Open University (AIOU), Pakistan.
Zia menjelaskan topik bertajuk The Genesis of Next-Gen Classrooms: How Blockchain and Generative AI can Transform Educational Realities yakni terkait teknologi generative artificial intelligence (AI) dan blockchain yang berpotensi mengubah dunia pendidikan termasuk pendidikan tinggi terbuka.
Berikutnya adalah sesi presentasi jurnal AAOU oleh dewan redaksi yaitu Prof. Tian Belawati dan Prof. KC Li yang mengatakan jurnal AAOU telah terindeks di Scopus Q1 sehingga menjadi rujukan bagi dosen dan peneliti masing-masing institusi anggota AAOU untuk mengirimkan manuskrip terbaiknya.
Kemudian berlanjut ke sesi pengumuman beberapa penghargaan dengan masing-masing pemenang berhak atas medali dan uang dari AAOU yaitu 500 dolar AS untuk peraih medali emas dan 250 dolar AS bagi peraih medali perak.
Penghargaan ini meliputi kategori Young Innovator Award dengan peraih perak adalah Saw Fen Tan dari Wawasan Open University dengan judul penelitian Revolutionising Learning Management System with AIGC-Avatar: Insights from Students Perspective.
Pada kategori Best Paper Award, yang berhasil memenangkan medali emas adalah Jung Hyun Park dan Jin Gon Shon dari Korea National Open University (KNOU) dengan judul penelitian Exploring the Impact of Motivational Factors on Learner Participation in E-learning.
Sedangkan pemenang medali perak pada kategori tersebut adalah Jinah Seol dkk. dari KNOU dengan judul penelitian A Study on the Fulfilment of Practicum and Digital Literacy in Distance Education.
Medali perak pada kategori yang sama juga diraih oleh David Lim dkk. dari Open University Malaysia (OUM) dengan judul penelitian Problematizing Technological Solutionism in Open Universities: Perspectives Drawn Using the Method of Empathy-Based Stories (MEBS).
Pada kategori Best Practice Award, yang menjadi pemenang medali emas adalah Nantha Kumar dari OUM dengan judul penelitian Leveraging Generative AI to Build a Bespoke Educational Chatbot.
Sedangkan yang menjadi pemenang medali perak dalam kategori tersebut adalah Roberto Figueroa dari University of the Philippines Open University (UPOU) dengan judul penelitian Ibook Plus: An Interactive Book-Based Approach in Open and Distance E-learning.
Medali perak pada kategori itu turut diraih oleh Hajrah Amir dkk. dari National University of Sciences and Technology (NUST) dan AIOU dengan judul penelitian Development of Predictive Model for Student Learning Outcomes Based on Spatial Learning Analytics of Open and Distance Learning Students.
Sementara yang keluar sebagai pemenang pada kategori Meritorious Service Award (MSA) adalah Prof. KC Li dari Hong Kong Metropoltan University.
Kategori penghargaan MSA ini khusus diberikan kepada tokoh yang telah berdedikasi secara konsisten dan dalam kurun waktu panjang terhadap kemajuan pendidikan tinggi jarak jauh.*