FKUB-Sulteng minta umat beragama stop sebarkan peristiwa Bitung

id Fkub,Fkub sulteng,Pertikaian organisasi keagamaan bitung,Peristiwa Bitung,Zainal Abidin

FKUB-Sulteng minta umat beragama stop sebarkan peristiwa Bitung

Ketua FKUB Provinsi Sulteng Profesor Kiai Haji Zainal Abidin. (ANTARA/Istimewa)

Palu (ANTARA) - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Tengah meminta umat beragama tidak menyebar luaskan peristiwa pertikaian antar dua kelompok organisasi keagamaan yang terjadi di Kota Bitung, Sulawesi Utara.

"Karena membagikan atau menyebarluaskan peristiwa pertikaian itu, hanya akan memancing amarah orang, yang kemudian akan berdampak pada kondisi daerah," ucap Ketua FKUB Provinsi Sulteng Kiai Haji Zainal Abidin, di Kota Palu, Senin, terkait maraknya penyebaran informasi peristiwa pertikaian di Bitung di media sosial.

Profesor Zainal Abidin mengemukakan berdasarkan informasi yang diterimanya, Kota Bitung saat ini dalam kondisi aman, tentram, nyaman dan damai.

Oleh karena itu, peristiwa pertikaian dua organisasi keagamaan tersebut, harus dihentikan penyebarannya di media sosial.

"Karena mengganggu kenyamanan dan keamanan, umat beragama," ujarnya.

Ketua MUI Kota Palu ini juga mengingatkan kepada umat beragama agar mewaspadai informasi hoaks yang beredar, sekaitan dengan peristiwa tersebut.

"Kepada seluruh umat beragama khususnya umat Islam untuk tetap tenang dan jangan sampai terprovokasi oleh informasi yang yang bernuansa memecah belah kerukunan, persatuan dan kesatuan umat," ujarnya.

Zainal Abidin mengemukakan bahwa, Pemerintah Kota Bitung, bersama tokoh agama, TNI dan Polri serta stakeholder terkait, telah duduk bersama membahas penyelesaian pertikaian dua organisasi keagamaan tersebut.

"Sehingga kita harus menjunjung tinggi upaya yang telah dilakukan, dan menyerahkan kepada pemerintah dan aparat keamanan untuk melakukan tindakan sesuai peraturan dan perundang undangan berlaku," ujarnya.

"Kita semua adalah sebangsa dan se Tanah Air, yang harus saling mengasihi, saling tolong menolong untuk membangun daerah, tanpa harus melihat latar belakang agama, suku dan budaya," ucapnya.

Sebelumnya Wali Kota Bitung Maurits Mantiri, mengimbau semua pihak untuk tidak menyebarkan foto dan video yang dapat memprovokasi berbagai pihak.*