Palu (antarasulteng.com) - Seorang bayi (orok) laki-laki berusia sekitar 2 atau 3 hari, ditemukan warga di sebuah lapak jualan pinggir jalan di Kelurahan Pengawu Palu, Rabu.
Informasi yang berhasil dirangkum, bayi malang itu pertama kali ditemukan dua orang ibu, Rudiah dan Ariyani usai shalat subuh di masjid. Saat berjalan untuk pulang ke rumahnya, secara tak sengaja pandangan kedua ibu itu terarah ke sebuah lapak jualan.
Betapa kagetnya karena setelah didekati, ternyata onggokan kain di lapak jualan penganan itu adalah seorang bayi. Kedua ibu yang panik itu segera melaporkan teuan mereka kepada ketua RT setempat.
Ketua RT kemudian berinisiatif membawa bayi malang itu ke Puskesmas Nosarara Pengawu yang jaraknya tidak jauh dari lokasi penemuan. Pihak Puskesmas segera mengambil tindakan untuk perawatan darurat mengingat kondisi bayi yang masih lemah.
"Usianya diperkirakan antara 2-3 hari karena tali pusatnya masih basah," ungkap Kepala Puskesmas Nosarara St Radiah SKM MKes yang ditemui di Puskesmas tersebut.
Secara umum, kata St Radiah, kondisi bayi laki-laki itu semakin membaik. Hanya saja masih memerlukan perawatan karena pada usia tersebut masih sangat rentan dengan penyakit, karenanya ia ditempatkan di tempat khusus.
Ia mengaku kasus bayi yang dibuang orangtuanya itu sudah ditangani kepolisian dan telah dilaporkan ke Dinas Sosial Kota Palu.
Menurut Radiah, kewenangan pengurusan bayi berada di Dinas Sosial.
"Kita diberi waktu hingga 100 hari untuk merawatnya sebelum diserahkan ke Dinas Sosial," sebutnya.