Menlu China bertemu dengan PM Australia di Canberra

id china,australia,wang yi,albanese

Menlu China bertemu dengan PM Australia di Canberra

Menteri Luar Negeri China Wang Yi bertemu dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di Canberra pada Rabu (20/3/2024). (ANTARA/HO-Kementerian Luar Negeri RRC)

Beijing (ANTARA) - Menteri Luar Negeri China Wang Yi bertemu dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di Canberra.

"Menlu Wang Yi mengatakan bahwa di bawah kepemimpinan strategis para pemimpin kedua negara, hambatan yang dihadapi dalam hubungan China-Australia telah diatasi satu per satu dan masalah-masalah yang belum terselesaikan sedang diselesaikan dengan baik dan memberikan dorongan ke dalam hubungan baru China-Australia," demikian disampaikan dalam pernyataan tertulis Kementerian Luar Negeri China yang diakses dari Beijing pada Kamis.

Pertemuan antara Menlu Wang Yi dan PM Albanese itu terjadi pada Rabu (20/3) dalam rangkaian kunjungan kerja Wang Yi ke Australia.

"Sejak berkuasanya pemerintahan Partai Buruh di Australia saat ini, hubungan China-Australia telah mencapai transformasi penting kedua, yang sepenuhnya sejalan dengan kepentingan mendasar dan jangka panjang Australia dan rakyatnya serta tren pembangunan saat ini," demikian disebutkan dalam pernyataan tersebut.

Wang Yi juga mengatakan bahwa karena hubungan China-Australia telah kembali ke jalur yang benar, kedua negara harus bergerak maju tanpa ragu-ragu.

"China siap bekerja sama dengan pihak Australia untuk menjadikan peringatan 10 tahun keberhasilan kunjungan kenegaraan Presiden Xi Jinping ke Australia dan peringatan 10 tahun pembentukan kemitraan strategis komprehensif China-Australia sebagai peluang untuk lebih memperkuat pertukaran tingkat tinggi," demikian disebutkan dalam pernyataan itu.

Sedangkan PM Albanese mengatakan bahwa Australia senang melihat bahwa dalam dua tahun terakhir, hubungan Australia-China telah kembali ke arah yang benar, dengan perdagangan, investasi dan pertukaran antarwarga yang kembali menguat.

"Australia memuji pencapaian China dalam pembangunan dan pengentasan kemiskinan, dan bersedia menjaga dialog tingkat tinggi dengan China dan memperdalam kerja sama yang saling menguntungkan di berbagai bidang. Hubungan Australia-China tidak boleh ditentukan oleh perbedaan dan ketidaksepakatan, dan kedua belah pihak harus mengupayakan kepentingan bersama," lanjutnya.


Mengingat Partai Buruh Australia pernah memberikan kontribusi bersejarah dalam pembentukan hubungan diplomatik antara Australia dan China, PM Albanese mengatakan pemerintahan Partai Buruh saat ini akan terus melakukan upaya untuk mendorong perkembangan konstruktif hubungan Australia-China.

PM Albanese juga menekankan bahwa Australia selalu menerapkan kebijakan "Satu China".

Sedangkan saat bertemu dengan Menlu Australia Penny Wong, Wang Yi menyebut naik-turun hubungan dengan Australia jadi pelajaran penting bagi kedua negara.

Wang Yi mengatakan China tidak pernah mencampuri urusan dalam negeri Australia dan menghormati sistem dan jalan yang dipilih oleh Australia, sehingga China berharap Australia akan terus menghormati komitmen yang telah dibuatnya sejak terjalinnya hubungan diplomatik dan menghormati serta menanganinya dengan baik.

Hal yang paling penting dalam hubungan kedua negara, menurut Menlu Wang Yi, adalah tetap berkomitmen untuk mencari titik temu sambil mengesampingkan perbedaan.

China dan Australia juga disebut memiliki perekonomian yang sangat saling melengkapi dan potensi kerja sama yang sangat besar.

"Tahun lalu, perdagangan bilateral melawan tren penurunan secara keseluruhan, dengan hampir 80 persen surplus perdagangan luar negeri Australia berasal dari perdagangan dengan China. Pendekatan yang tepat adalah kedua belah pihak harus berupaya untuk memperbesar kepentingan bersama dan menyediakan lingkungan bisnis yang sehat bagi investasi dan operasional perusahaan dari kedua negara," katanya.

Dalam kunjungannya ke Australia, Menlu Wang Yi juga mengadakan Dialog Luar Negeri dan Strategis China-Australia ke-7 dengan Menlu Penny Wong, bertemu dengan anggota Kelompok Persahabatan Parlemen Australia-China, pemimpin oposisi Australia Peter Dutton dan Juru Bicara Urusan Luar Negeri Simon Birmingham, serta bertemu dengan mantan PM Australia Paul Keating dan PM New South Wales Christopher John Minns.