Jakarta (ANTARA) -
Pada pertandingan yang dimainkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno itu Indonesia menang 1-0 berkat gol Egy Maulana Vikri.
“Memang sedikit kesulitan di babak pertama soalnya kita tahu banyak pemain baru yang baru main. Seperti saya dan mungkin Ivar (Jenner) di Belanda, harus tahu apa yang Jay (Idzes) mau dan Nathan (Tjoe-A-On) mau dan itu lumayan susah buat kita," kata Marselino pada konferensi pers seusai pertandingan.
"Tapi untuk babak kedua, kita ngobrol dan pemain semua setuju dengan kesepakatan jadi di babak kedua berjalan dengan lebih baik dan lancar," sambungnya.
Indonesia akan kembali melawan Vietnam di Stadion My Dinh, Hanoi, Selasa pekan depan.
Marselino memiliki memori buruk saat mereka kalah dalam Piala AFF 2021. Tapi dia bertekad menebus kekalahan tersebut.
"Kami mengantisipasi semuanya dan itu juga sudah dibicarakan dengan semua pemain bahwa kami harus mengubah mindset dan mental. Bahwasanya kalau bermain di Hanoi tidak segampang itu, kami harus fokus pada pertandingan selanjutnya dan kami harap dapat bermain yang terbaik," kata pemain klub Belgia KMSK Deinze itu.
Di bawah asuhan pelatih Shin Tae-yong, Marselino kerap diposisikan sebagai pemain sayap atau gelandang bertahan, padahal bukan posisi aslinya. Tapi di justru merasa nyaman dipercaya mengisi beberapa posisi.
“Memang dari dulu seperti kalian semua tahu saya adalah the real number 10. Tapi kita enggak bisa begitu saja, karena kita harus menyesuaikan apa yang pelatih mau dan mungkin Pelatih Shin melihat potensi saya ada di nomor 6 atau nomor 8. Bagi saya itu keuntungan sendiri bisa main di mana saja. Itu juga baik buat saya,” ucap mantan pemain Persebaya Surabaya itu.