"Kerja sama ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan atau kesehatan gigi bagi warga binaan Lapas Kelas III Kolonodale," kata Kalapas Kolonodale Arifin Akhmad di Morowali, Sulteng, Selasa.
Ia mengatakan, dengan perjanjian kerja sama ini telah memberikan kepastian dalam pemenuhan hak kesehatan bagi setiap warga binaan, dengan ditangani oleh ahli dalam bidang kesehatan.
PKS, kata dia, merupakan komitmen bersama antara kedua instansi pemerintah dalam mencapai tujuan bersama membangun daerah.
“Dalam memaksimalkan pelaksanaan tugas sebagai instansi pemerintah, kami dapat saling bekerja sama untuk menutup kekurangan masing-masing," katanya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Kolonodale Leni Rumope menyambut baik kerja sama ini dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi warga binaan.
"Kami siap membantu Lapas Kolonodale dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi warga binaan," katanya.
Dengan kerja sama ini, kata dia, pihaknya akan lebih intens dalam memberikan pelayanan kesehatan di Lapas Kolonodale baik pemeriksaan kesehatan, dan kesehatan gigi ataupun penyuluhan serta sosialisasi tentang kesehatan bagi warga binaan pemasyarakatan.
Menanggapi PKS tersebut, Kepala Kanwil Kemenkumham Sulteng Hermansyah Siregar mengatakan bahwa dalam memaksimalkan kinerja di unit pelaksana teknis (UPT) dapat tercapai dengan kerjasama yang baik bersama pemerintah daerah maupun stakeholder atau instansi lainnya di wilayah kerja masing-masing.
"Dengan adanya PKS ini, menjadi komitmen Lapas Kelas III Kolonodale dalam menguatkan tercapainya rencana aksi nasional Direktorat Jenderal Pemasyarakatan guna memberikan layanan kesehatan yang prima bagi seluruh warga binaan," ujarnya
