Pemprov Sulteng ajak PPID sinergi wujudkan "Sulteng Informatif 2026"

id Pemprov Sulteng ,PPID se-Sulteng ,Sulteng Informatif 2026,Rapar koordinasi PPID Sulteng

Pemprov Sulteng ajak PPID sinergi wujudkan "Sulteng Informatif 2026"

Asisten Pemerintahan dan Kesra Sulteng Fahrudin Yambas menyampaikan sambutan pada acara Rakor Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) dan PPID se-Sulteng di Poso, Rabu (15/5/2024). (ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulteng)

Poso, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mengajak Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) se-Sulawesi Tengah untuk berkolaborasi dan bersinergi dalam mewujudkan “Sulteng Informatif 2026”.
 

"Rapat koordinasi ini menjadi momentum saudara-saudari melakukan evaluasi dan koreksi atas kelemahan, kekurangan, hambatan yang dihadapi saat melaksanakan program dan kegiatan di tahun berjalan," kata Asisten Pemerintahan dan Kesra Sulawesi Tengah (Sulteng) Fahrudin Yambas pada kegiatan Rakor Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) dan PPID se-Sulteng di Poso, Rabu.

 
Ia mengatakan rakor ini sebagai bentuk penguatan dinas yang membidangi urusan komunikasi informatika, urusan persandian dan bidang urusan statistik untuk mengoptimalisasi capaian program dan kegiatan berdasarkan dokumen perencanaan yang berisi target dan sasaran sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawab.

 

Menurut Fahrudin, rakor ini juga menjadi momentum yang tepat bagi Provinsi Sulawesi Tengah untuk lebih giat bekerja dan terus mengoptimalkan semua potensi yang ada, untuk memberikan dampak yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dalam mewujudkan Sulawesi Tengah digit-all (digital untuk semua).

 

Oleh karena itu, dia mengajak PPID provinsi dan kabupaten/kota se-Sulawesi Tengah untuk menciptakan kolaborasi dan bersinergi dalam mewujudkan “Sulteng Informatif 2026” dengan mengacu pada Peraturan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor 12 tahun 2021 tentang sistem informasi dan dokumentasi pemerintah daerah.

 

Pada kesempatan itu, Fahrudin menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk tumbuh dalam era ekonomi digital.

 

Hal ini didukung oleh jumlah populasi penduduk sebanyak 270 juta jiwa, dengan 78 persen dari jumlah populasi Indonesia telah memiliki akses internet, dan rata-rata berada di kawasan perkotaan dengan jumlah pengguna internet aktif mencapai lebih dari 215 juta orang.

 

"Ini merupakan tantangan bagi kita dalam hal penyediaan infrastruktur jaringan dan peningkatan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan," katanya.

 

Menurut dia, dalam menghadapi tantangan tersebut, Diskominfo Santik Provinsi Sulteng harus dapat merumuskan strategi kebijakan yang komprehensif, guna meraih keunggulan kompetitif di era digital sesuai dengan prinsip transformasi digital.

 

Dia berharap rakor tersebut dapat menghasilkan rumusan program pembangunan Kekominfoan yang tepat sebagai wujud peningkatan kualitas pelayanan publik dalam memenuhi kebutuhan informasi dan komunikasi.

 

"Melalui forum ini, diharapkan dapat terus membangun sinergisitas yang harmonis antarpemerintah provinsi dan kabupaten/kota, mitra kerja terkait, perguruan tinggi, masyarakat serta organisasi sosial yang berkiprah di jalur informatika," ujarnya.

 

Rakor ini dihadiri 300 orang yang terdiri atas peserta dari Diskominfo Santik dari 13 kabupaten/kota se-Sulteng, PPID Organisasi Perangkat Daerah (OPD) provinsi dan kabupaten/kota, para kepala desa se-Kabupaten Poso dan para Penyedia layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).