Pemkab Parigi: Guru penggerak untuk mencetak SDM tenaga pendidik

id Guru penggerak, tenaga pendidik, guru, pendidikan, Kemendikbudristek, disdikbudparimo, pemkabparimo, PJ bupatiparimo, Ri

Pemkab Parigi: Guru penggerak untuk mencetak SDM tenaga pendidik

Penjabat Bupati Parigi Moutong Richard Arnaldo. ANTARA/HO-Prokopim Setda Parigi Moutong

Parigi, Sulteng (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah mengatakan program guru penggerak upaya untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) tenaga pendidik potensial sebagai pemimpin pembelajaran (kepala sekolah).


 


"Program dicetuskan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini disiapkan membangun kematangan guru dalam melaksanakan tugasnya, sehingga potensi menjadi kepala sekolah dan pengawas sekolah sangat terbuka," kata Penjabat Bupati Parigi Moutong Richard Arnaldo di Parigi, Kamis.


 


Pemkab Parigi Moutong mengoptimalkan pelaksanaan program ini demi mewujudkan percepatan transformasi mutu pendidikan di daerah tersebut, termasuk manajerial satuan pendidikan.


 


Selain itu. katanya, melalui program guru penggerak beragam manfaat dapat diperoleh tenaga pendidik, antara lain peningkatan kompetensi guru sebagai pemimpin pembelajaran berpusat pada kebutuhan murid.


 


Guru penggerak yang berkesempatan menjadi kepala sekolah maupun pengawas sekolah, ujarnya, memiliki kompetensi lebih cakap dalam menghadapi berbagai tantangan global serta mengakselerasi terjadinya perubahan positif secara signifikan dalam memajukan pendidikan di daerah.


 


"Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Nunuk Suryani berkunjung di Parigi Moutong pada Selasa (28/5) memberi masukan kepada kami terkait pengembangan mutu pendidikan daerah, masukkan ini kami jadikan bahan evaluasi terhadap penerapan sistem pendidikan di daerah," kata Richard.


 


Ia mengatakan Kemendikbudristek juga menekankan penyerapan SDM kepala sekolah dan pengawas sekolah yang berasal dari guru penggerak, karena mereka hasil dari program prioritas pemerintah pusat.


 


Menurut data Kemendikbudristek, kebutuhan kepala sekolah di Parigi Moutong 40 orang, sedangkan guru penggerak yang sudah menjadi kepala sekolah sekitar 21 orang.


 


"Presentasi pengangkatan guru penggerak di Parigi Moutong menjadi kepala sekolah masih sekitar 53 persen, kami mengupayakan sisanya bisa secepatnya terealisasi," ucapnya.


 


Kemendikbud juga mencatat jumlah guru penggerak di Sulawesi Tengah sejak angkatan I hingga IX  tercatat 743 orang. Dari jumlah tersebut, 482 orang di antaranya telah memenuhi syarat menjadi kepala sekolah dan 140 orang telah terealisasi serta enam guru penggerak lainnya masih berstatus pelaksana tugas.