Program Tangguh Bersinar di Sigi tuai hasil positif

id Pemprov Sulteng ,Program tangguh bersinar ,Sulawesi Tengah ,Stunting di kabupaten Sigi

Program Tangguh Bersinar di Sigi tuai hasil positif

Wakil Gubernur Sulteng Ma'mun Amir pada rapat pelaporan pelaksanaan intervensi tahap satu 'Tangguh Bersinar' Provinsi Sulteng di Palu, Kamis (30/5/2024). (ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulteng)

Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) mengatakan program terpadu percepatan penurunan stunting dan penanggulangan kemiskinan berbasis perangkat daerah "Tangguh Bersinar" di Kabupaten Sigi menuai hasil positif.
 


"Penanganan stunting bukan hanya menjadi tugas pemerintah, tetapi merupakan tugas stakeholder yang harus dikerjakan secara terpadu," kata Wagub Sulteng Ma'mun Amir pada rapat pelaporan pelaksanaan intervensi tahap satu 'Tangguh Bersinar' Provinsi Sulteng di Palu, Kamis.


 


Ia mengatakan Pemprov Sulteng memiliki komitmen dalam percepatan penurunan stunting di wilayah tersebut, salah satunya melalui program tangguh bersinar.


 


Program ini merujuk atas Surat Keputusan Gubernur Sulteng Nomor: 400.9.14/24/Bappeda-G.ST/2024 tanggal 23 Januari 2024 tentang lokasi sasaran dan orang tua asuh program terpadu percepatan penurunan stunting dan penanggulangan kemiskinan berbasis perangkat daerah (Tangguh Bersinar) tahun 2024, dengan Kabupaten Sigi dipilih sebagai pilot project program.


 


Menurut dia, setelah resmi diluncurkan pada Januari 2024, program ini telah menunjukkan hasil positif dengan menurunnya angka stunting di Kabupaten Sigi sebesar 10,4 persen, dari 36 persen menjadi 26 persen.


 


Karena itu, Wagub mengingatkan kepada pemerintah daerah dan instansi terkait yang telah diberikan tugas dan tanggung jawab sebagai orang tua asuh, agar lebih serius dalam melaksanakan pendampingan kepada keluarga beresiko stunting, demi terwujudnya keluarga berkualitas yang bebas stunting di Sulawesi Tengah.


 


"Dengan adanya program ini, yang turun langsung ke lapangan serta mengetahui masalah yang ada di lingkup terkecil di tingkat desa/kelurahan hingga keluarga dengan intervensi secara kolaborasi, maka bukan hal yang mustahil permasalahan stunting bisa diselesaikan," katanya.

 

Untuk itu, Ma'mun Amir berharap perangkat daerah dan stakeholder yang terlibat dapat melaporkan segala hambatan dan tantangan selama bertugas di lapangan.


 


Selanjutnya, kata dia, hasilnya akan dilaporkan kepada Gubernur Sulteng untuk mendapatkan masukan dan kesimpulan dalam penanganan stunting di Sulawesi Tengah.