Lionel Messi pecahkan rekor caps terbanyak di Copa America

id Lionel Messi,Argentina

Lionel Messi pecahkan rekor caps terbanyak di Copa America

Lionel Messi dari Argentina beraksi pada pertandingan grup A CONMEBOL Copa America antara Argentina dan Kanada di Stadion Mercedes-Benz pada Kamis (20/6/2024) di Atlanta, Georgia. (ANTARA/Alex Slitz/Getty Images/AFP)

Jakarta (ANTARA) - Bintang timnas Argentina Lionel Messi baru saja memecahkan rekor caps terbanyak di Copa America setelah ia tampil dalam kemenangan 2-0 La Albiceleste atas Kanada pada laga pembuka edisi ke-48 Copa America 2024 Amerika Serikat di Stadion Mercedez-Benz, Georgia, Jumat WIB.

Dilansir dari laman resmi Copa America, Jumat, penampilan itu merupakan penampilan ke-35 Messi dari tujuh edisi turnamen tersebut yang sekaligus mengalahkan rekor yang sebelumnya kiper bersejarah Chile Sergio Livingstone pada tahun 1953.

Messi melakukan debutnya di Copa América pada usia 20 tahun dimana ketika itu ia dipanggil oleh pelatih Alfio Basile. Pada edisi selanjutnya, Messi mengikuti Copa America dengan tiga pelatih yaitu Sergio Batista (2011), Gerardo Martino (2015 dan 2016), dan Lionel Scaloni (2019, 2021, dan 2024).

Dalam enam edisi yang telah ia ikuti sebelumnya, La Pulga meraih satu gelar pada edisi 2021, tiga kali runner-up pada 2007, 2015, dan 2016, juara ketiga pada 2019, dan mencapai perempat final pada 2011.



Dari enam edisi itu, catatan gol terbaiknya adalah pada edisi 2016 dimana ia mencetak lima gol dari lima laga. Sementara catatan terbaik keduanya adalah pada edisi 2021 ketika dengan empat golnya dari tujuh laga membawa Argentina meraih juara ke-15.

Pada laga melawan Kanada, menandai penampilan ke-35-nya, Messi bermain penuh dengan catatan cukup mengesankan, termasuk satu asis pada gol Lautaro pada menit-menit akhir. Ia melepaskan enam tembakan (lebih banyak dari pemain lain dalam pertandingan ini) yang empat di antaranya di dalam kotak dan tiga tepat sasaran.

Messi juga menyelesaikan sembilan sentuhan di dalam kotak dan menciptakan dua peluang mencetak gol. Ia melakukan dua kali pemulihan bola di sepertiga akhir lapangan dan memenangkan penguasaan bola sebanyak tiga kali melawan Kanada.

Statistik lain yang menjadikan pemain 36 tahun itu sebagai yang terbaik dalam pertandingan itu adalah umpan-umpannya di sepertiga akhir dimana ia menyelesaikan 27 dari 132 yang dicapai Argentina. Torehan ini disusul Di María dan De Paul dengan masing-masing sebanyak 18.