Ketua Komisi Penelitian, Pendataan, dan Ratifikasi Pers Dewan Pers Atmaji Sapto Anggoro di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu, mengatakan ujian ini sebagai sarana untuk mengasah kembali keterampilan para wartawan.
“Ujian kompetensi ini penting untuk mengasah kembali pemahaman dan keterampilan peserta, baik itu dalam hal penulisan berita maupun pengambilan foto jurnalistik,” katanya.
Ia menyampaikan bahwa meskipun banyak wartawan di berbagai daerah, belum semuanya mengikuti UKW. Menurut dia, salah satu penyebabnya adalah anggapan bahwa ujian tersebut tidak penting.
Padahal, kata dia, ujian ini merupakan langkah penting untuk menjaga profesionalisme dalam dunia jurnalistik. Ujian ini sangat penting untuk memperbarui dan memperdalam pemahaman.
"Aturan Dewan Pers menetapkan bahwa setiap pimpinan media harus memiliki sertifikasi wartawan di tingkat utama. Hal ini membuat semakin banyak wartawan yang tertarik untuk mengikuti ujian kompetensi," ujarnya.
Ia menyampaikan bahwa Dewan Pers telah memverifikasi lebih dari 1.800 media di Indonesia, dan setidaknya dibutuhkan 3.600 wartawan bersertifikasi UKW Utama untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dengan ketentuan bahwa satu wartawan Utama bisa menangani dua media.
Ia mengatakan berdasarkan data Google untuk media online, ada 3.800 media aktif di Indonesia, yang berarti bahwa masih dibutuhkan sekitar 12.000 wartawan yang bersertifikasi UKW Utama.
Adapun UKW ini berlangsung selama dua hari, sampai tanggal 15 September 2024 yang diikuti belasan anggota PFI Kota Palu.
