Tokoh Pers Palu donasikan buku Likuefaksi Palu untuk pendidikan

id Gempa palu, likuefaksi palu, Tasman bantu, wartawan, buku, pendidikan, palu, Sulteng

Tokoh Pers Palu donasikan buku Likuefaksi Palu untuk pendidikan

Tasman Banto, penulis buku "Likuefaksi Palu Menggemparkan Dunia" (kanan) mendonasikan karyanya ke SMA Negeri 1 Palu yang diterima kepala sekolah Dahlan M Saleh (kiri) di Palu, Senin (30/9/2024). ANTARA/HO-Dok pribadi

Palu (ANTARA) -
Seorang tokoh pers di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Tasman Banto, mendonasikan buku hasil karyanya yang berjudul "Likuefaksi Palu Menggemparkan Dunia" kepada sejumlah sekolah untuk kepentingan pendidikan.

 

"Buku ini saya buat sebagai pengingat dahsyatnya bencana gempa magnitudo 7,4 yang disusul tsunami dan likuefaksi pada 28 September 2018," kata Tasman Banto di Palu, Senin.

 

Ia menjelaskan buku hasil karyanya itu sengaja didonasikan ke sekolah-sekolah untuk menjadi bahan bacaan di perpustakaan sekolah, sekaligus dapat dijadikan untuk penguatan mitigasi bencana bagi siswa.

 

Buku berisi 150 halaman itu menyajikan suasana dan cerita sejak awal terjadinya gempa, tsunami, dan likuefaksi di Palu, Sigi, dan Donggala. Kemudian bantuan pangan, logistik, dan sukarelawan berdatangan dari berbagai kota, termasuk dari luar negeri melakukan upaya penyelamatan korban bencana.

 

"Buku ini hanya dicetak terbatas dan tidak dijual. Dua sekolah sudah saya donasikan masing-masing lima eksemplar, yakni SMP Al-Azhar Palu dan SMA Negeri 1 Palu. Selain untuk bahan bacaan sekolah, buku ini juga sudah saya bagi kepada teman-teman, termasuk Gubernur Sulawesi Tengah," tutur Tasman yang juga Pimpinan Redaksi Mercusuar Palu.

 

Buku "Likuefaksi Palu Gemparkan Dunia", katanya, hanya dicetak sebanyak 350 eksemplar, setengah dari jumlah itu sudah dibagikan kepada rekan-rekan sejawat maupun masyarakat yang membutuhkan.

 

"Hingga kini Tasman sudah menulis tiga buku. Buku pertama 'La Ode Kaimuddin, Pemimpin Abad 21'. Buku itu ditulis bertiga dengan wartawan Kompas Yamin Indas (alm), dan wartawan LKBN ANTARA Rolex Malaha. Buku kedua tentang pengalaman mendonorkan darah, berjudul 'Darahku Nyawamu'," ujarnya.

 

Sementara itu Kepala SMA Negeri 1 Palu Dahlan M Saleh mengapresiasi karya intelektual Tasman Banto. Bagi sekolah, buku tersebut menarik untuk dibaca sekaligus menambah bahan literasi mengenai bencana.

 

"Terima kasih atas buku ini, karya intelektual mahal, kami diberikan secara gratis. Buku ini juga dapat mengedukasi murid untuk memahami bencana dan upaya mitigasinya" ucapnya.

 

Di tempat terpisah, Kepala Perpustakaan SMP Al-Azhar Palu Moh Syafii mengemukakan belum ada pihak atau penerbit yang mengabadikan peristiwa bencana dahsyat di Sulteng dalam bentuk buku.

 

"Saat ini buku 'Likuefaksi Palu Menggemparkan Dunia' adalah buku pertama yang terbit menceritakan kondisi saat itu. Buku ini akan kami manfaatkan sebagai bahan bacaan siswa-siswi kami untuk menambah pengetahuan mereka tentang bencana," kata dia.