Kejati siap dampingi program ketahanan pangan di Sulteng

id Kejati Sulteng,Bambang Hariyanto,Program Ketahanan Pangan,Staf Ahli Kasad

Kejati siap dampingi program ketahanan pangan di Sulteng

Kepala Kejati Sulteng Bambang Hariyanto (kiri) saat menerima Tim Pokja Staf Ahli Kepala Staf Angkatan Darat Brigjen TNI Dody Tri Winarto (kanan) di kantor Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah, Kota Palu, Selasa (12/11/2024). (ANTARA/HO-Humas Kejati Sulteng)

Palu (ANTARA) - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Provinsi Sulawesi Tengah menyatakan siap mendampingi program ketahanan pangan di Sulteng.

"Sebagai institusi penegak hukum, siap untuk memberikan pendampingan yang diperlukan, terutama dalam aspek hukum dan regulasi, demi memastikan program ketahanan pangan berjalan lancar dan tepat sasaran," kata Kepala Kejati Sulteng Bambang Hariyanto di Palu, Rabu.

Hal itu disampaikan Bambang saat menerima kunjungan tim pengumpulan data untuk penyusunan kajian strategis, dari Tim Pokja Staf Ahli Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) di Kantor Kejati Sulteng.

Dia menyambut baik inisiatif Tim Pokja Staf Ahli Kasad, dengan menyebut pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat ketahanan pangan di berbagai wilayah. 

Kata dia, Satuan Komando Kewilayahan (Satkowil) berperan dalam mendampingi dan mengawal, terutama untuk memastikan program-program tersebut dapat berjalan dengan baik di lapangan, menyentuh masyarakat, dan mencapai target yang diharapkan yaitu Indonesia menuju Swasembada Pangan.

Lanjut dia, topik itu sangat relevan, mengingat ketahanan pangan adalah pilar utama dalam menjaga stabilitas dan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Sulawesi Tengah. Ketahanan pangan bukan hanya masalah penyediaan pangan semata, melainkan terkait erat dengan kesejahteraan masyarakat, stabilitas ekonomi, dan keamanan wilayah. 

"Kajian ini sangat penting, terutama dalam konteks pembangunan ketahanan pangan yang menjadi prioritas nasional," ujarnya.

Dia berharap ke depannya, hasil kajian strategis itu akan menjadi landasan kuat dalam mengembangkan kebijakan yang aplikatif, dengan mempertimbangkan kondisi dan kebutuhan nyata di lapangan. 

"Kami percaya bahwa dengan pendekatan kolaboratif dan komprehensif, program ketahanan pangan di Sulawesi Tengah dapat lebih optimal, berkelanjutan, serta bermanfaat bagi seluruh masyarakat," katanya menegaskan.