Penyelenggara pindahkan lokasi Festival Persahabatan ke Lapangan GBK Palu

id Festival Persahabatan,PGLII Sulteng,Yewin Tjandra

Penyelenggara pindahkan lokasi Festival Persahabatan ke Lapangan GBK Palu

Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga- Lembaga Injili (PGLII) Sulawesi Tengah Yewin Tjandra. ANTARA/Fauzi Lamboka

Palu (ANTARA) - Penyelenggara lokal Festival Persahabatan di Sulawesi Tengah memindahkan lokasi pelaksanaan dari Ruang Terbuka Hijau (RTH) Vatulemo ke Lapangan Gelora Bumi Kaktus (GBK) di Palu.

“Kami memindahkan ke GBK sesuai rekomendasi saat pertemuan dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng),” kata ketua penyelenggara lokal Yewin Tjandra di Palu, Senin.

Dia menjelaskan pemindahan lokasi itu telah mendapatkan persetujuan dari World Impact Ministries (WIM), sebagai penyelenggara utama kegiatan. Festival Persahabatan direncanakan dihadiri oleh Peter Youngren sebagai pendiri dari WIM, sebuah organisasi Kristen internasional yang menjangkau lebih dari 100 negara.

“Kami menghargai saran dan masukan dari berbagai pihak,” ujarnya.

Sebelumnya, FKUB Sulteng meminta pelaksanaan Festival Persahabatan Palu 2025, dilaksanakan dalam ruang tertutup.

“Kami menyarankan agar kegiatan ini dilaksanakan di tempat yang lebih tertutup, seperti Lapangan Gelora Bumi Kaktus (GBK), Lapangan Mako Brimob Petobo, atau lapangan lainnya yang lebih terkontrol,” kata Ketua FKUB Sulteng Zainal Abidin di Palu, Senin.

Imbauan itu disampaikan Zainal dalam pertemuan bersama panitia penyelenggara di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palu. Kegiatan Festival Persahabatan Palu 2025, direncanakan akan digelar pada 30 Januari hingga 2 Februari 2025 di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Vatulemo, Kantor Wali Kota Palu.

Festival itu dilaksanakan Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga- Lembaga Injili (PGLII) Sulteng, dengan menghadirkan pembicara utama Dr. Peter Youngren dari Kanada.

Menurut Zainal, saran itu diberikan bukan untuk menghalangi kebebasan beragama, melainkan sebagai bentuk dukungan terhadap umat Kristiani dalam melaksanakan kegiatan keagamaan mereka dengan cara yang lebih aman dan tertib.

Menurut dia, saran pemindahan dari ruang publik terbuka seperti RTH Vatulemo ke tempat tertutup demi menjaga ketertiban dan kenyamanan bersama.